Sukses

4 Curhat Mensos Risma saat Salurkan Bantuan Korban Bencana di NTT

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku terlambat saat akan menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku terlambat saat akan menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penyaluran bantuan itu dilakukan Mensos Risma pada Selasa 6 April 2021. Dijelaskannya, alasan terhambatnya karena salah satunya masalah cuaca.

"Saya tuh terhambat karena cuaca, jadi kemarin kan kita bawa barang turunnya di Maumere. Di sana jalan darat ke Larantuka kemudian menyeberang ke Adonara. Nah ini sempat kita nggak bisa nyeberang karena memang cuaca tidak bagus," ujar Risma dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 7 April 2021.

Tak cukup sekali, pada Kamis, 8 April 2021 Mensos Risma kembali bertolak ke lokasi bencana banjir bandang di NTT tersebut.

Dia mengaku kembali bertandang ke NTT guna memastikan kebutuhan para korban bencana terpenuhi.

"Kunjungan kali ini saya ingin memastikan kebutuhan warga yang belum tersentuh bantuan terpenuhi, juga mengajak masyarakat dan dunia usaha untuk turut membantu warga terdampak bencana," kata Risma di lokasi.

Berikut cerita Mensos Risma saat hendak menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang di NTT dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Mengaku Terkendala Cuaca

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma mengaku terlambat saat akan menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa 6 April 2021.

Menurut Risma, hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, di antaranya karena cuaca.

"Saya tuh terhambat karena cuaca, jadi kemarin kan kita bawa barang turunnya di Maumere. Di sana jalan darat ke Larantuka kemudian menyeberang ke Adonara. Nah ini sempat kita nggak bisa nyeberang karena memang cuaca tidak bagus," ujar Risma dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 7 April 2021.

 

3 dari 6 halaman

Sulit Temui Kendaraan Barang

Risma pun mengaku berusaha bagaimana caranya supaya bisa menyeberang ke Adonara. Di samping itu, transportasi angkutan barang juga sulit ditemui.

"Kalau penyediaan barang itu sangat mudah sekali sebetulnya, cuma tadi karena tarnsport-nya sulit, kita juga kesulitan membawa barang ke sana," ujar dia.

Risma mencontohkan di Adonara. Di sana tak ada landasan yang bisa dipakai untuk bongkar bantuan di pesawat. Untuk itu pihaknya terpaksa mengangkut barang dengan jalur darat.

"Saya jelaskan (ke pengungsi) kami bukan tidak mau, tapi nggak bisa kami ke sini. Sebetulnya saya dari Bima langsung ke Adonara tapi nggak boleh terbang karena cuacanya memang tidak bagus," terang dia.

Risma secara perlahan menjelaskan ke warga korban bencana NTT soal kondisi itu. Sampai akhirnya mereka memahami situasinya.

 

4 dari 6 halaman

Kembali ke NTT, Pastikan Bantuan Sampai

Risma kembali bertolak ke lokasi bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 8 April 2021.

Risma mendarat di Bandara Fransiscus Xaverius Seda, NTT untuk melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Dia mengaku kembali bertandang ke NTT guna memastikan kebutuhan para korban bencana terpenuhi.

"Kunjungan kali ini saya ingin memastikan kebutuhan warga yang belum tersentuh bantuan terpenuhi, juga mengajak masyarakat dan dunia usaha untuk turut membantu warga terdampak bencana," ucap Risma di lokasi.

 

5 dari 6 halaman

Usahakan Alat Berat

Risma pun mengaku akan kembali ke Pulau Adonara, lalu ke Pulau Alor, dan ke Sumba Timur. Dari kunjungannya pada Senin hingga Selasa lalu 5-6 April 2021, Risma mencatat kesiapan sumber daya manusia (SDM) Kemensos, seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana) sudah cukup baik.

Namun karena ada keterbatasan peralatan di lokasi, Risma menuturkan pihaknya membutuhkan waktu lebih untuk mempersiapkan kebutuhan pengungsi.

"Ini karena di sana tidak ada kompor gas. Jadi ya masaknya lama. Kita akan bawa kompor gas nanti. Selain itu, juga akan dibawa kering tempe, orek tempe, selain juga obat-obatan. Kami juga sedang mengusahakan alat berat," kata dia.

Menurutnya Kemensos sebetulnya telah mempersiapkan bahan kebutuhan bagi pengungsi. Namun lantaran akses masih sulit, bantuan tersebut belum juga bisa didistribusikan.

"Misalnya kemarin bantuan dari Maumere, mau nyeberang ke Adonara. Tapi karena cuaca enggak bagus, ya enggak bisa. Tapi untuk saya kemarin, saya paksakan," jelas Risma.

 

(Daffa Haiqal Nurfajri)

6 dari 6 halaman

Jurus Kelola Sampah ala Risma

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.