Sukses

4 Pernyataan Terkini Partai Demokrat Terkait Kubu KLB Deli Serdang

Menurut Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, pihaknya kini tengah fokus konsolidasi kepengurusan Partai Demokrat.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyatakan pihaknya kini tengah fokus konsolidasi kepengurusan Partai Demokrat.

Hal tersebut, menurut Herzaky juga seiring dengan penolakan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

"Pasca pengumuman dari Menkumham, saat ini kami sedang fokus konsolidasi dengan para pengurus, anggota dewan, dan kader, baik di pusat, provinsi, maupun di kabupaten/kota, agar bisa kembali fokus dan optimal membantu rakyat terdampak pandemi," ujar Herzaky dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 3 April 2021.

Seperti diketahui sebelumnya, Kemenkumham RI menolak permohonan kepengurusan Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Sumatera Utara atau kubu Moeldoko.

Tak hanya fokus pada kepengurusan Partai Demokrat, Herzaky yang merupakan bagian dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengklaim tak pernah menuding Presiden Joko Widodo atau Jokowi terlibat dalam kekisruhan partainya.

"Kami pun sama sekali tidak pernah menuding keterlibatan Bapak Presiden dalam gerakan yang menimpa kami kemarin. Yang kami sampaikan adalah usaha mencatut nama Bapak Presiden," ucap Herzaky.

Berikut sejumlah pernyataan terkini Partai Demokrat yang dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Fokus Konsolidasi Kepengurusan

Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyatakan, pascapenolakan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang oleh Kemenkumham, partai tersebut kini fokus konsolidasi kepengurusan.

"Pasca pengumuman dari Menkumham, saat ini kami sedang fokus konsolidasi dengan para pengurus, anggota dewan, dan kader, baik di pusat, provinsi, maupun di kabupaten/kota, agar bisa kembali fokus dan optimal membantu rakyat terdampak pandemi," ujar Herzaky dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 3 April 2021.

 

3 dari 6 halaman

Tegaskan Kader Demokrat KLB merupakan Bagian Masa Lalu

Kemudian, terkait mundurnya Razman Arif Nasution dari Partai Demokrat versi KLB, Herzaky menyatakan mantan kader pelaku KLB maupun gerombolan Moeldoko, kini merupakan masa lalu.

"Kami ingin fokus melangkah maju bersama kader-kader yang sudah terbukti militansi, soliditas, kekompakan, dan loyalitasnya," ucap Herzaky yang juga Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat itu seperti dilansir dari Antara.

 

4 dari 6 halaman

Tak Pernah Tuding Jokowi

Selanjutnya, Herzaky menyebutkan Partai Demokrat kubu AHY mengklaim tak pernah menuding Presiden Joko Widodo atau Jokowi terlibat dalam kekisruhan partainya.

"Kami pun sama sekali tidak pernah menuding keterlibatan Bapak Presiden dalam gerakan yang menimpa kami kemarin. Yang kami sampaikan adalah usaha mencatut nama Bapak Presiden," ucap Herzaky.

Hal senada juga ditegaskan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang mengatakan bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan dirinya tidak pernah menuduh pimpinan negara ini berkaitan dengan konflik yang terjadi di dalam partai tersebut.

"Justru sebaliknya, kami difitnah. Justru kami mengirim surat ke presiden karena ingin menjaga nama baik Kepala Negara agar jangan sampai dimanfaatkan," kata AHY saat konsolidasi dengan pengurus Partai Demokrat se-Jawa Tengah di Kabupaten Semarang, Minggu, 4 April 2021.

Ia menilai perbuatan yang buruk jika Partai Demokrat diam saja dan tidak meminta klarifikasi.

"Kami tidak pernah menuding siapa pun. Meminta negara agar adil dan objektif bukan merupakan kejahatan, bukan kesalahan," terang dia.

 

5 dari 6 halaman

Kembali Tegaskan KLB Deli Serdang Harusnya Minta Maaf

Oleh karena itu, Herzaky pun enggan menuruti banyak pihak yang meminta Demokrat kubu AHY meminta maaf kepada Jokowi. Menurutnya, Demokrat KLB Deli Serdang yang harus meminta maaf.

"Bukan malah kami yang diminta untuk minta maaf ke Presiden," ungkap Herzaky.

Herzaky pun lantas menyindir Demokrat kubu Moeldoko yang membuat pemerintah, khususnya pejabat Kemenkumham disibukan dengan urusan ini. Bahkan, juga menyinggung Moeldoko sendiri, yang notabenenya sebagai KSP.

"Kalau memang masih ada waktu luang, mengapa tidak digunakan buat membantu Presiden dengan lebih intens dan serius," tegas Herzaky.

Pernyataan tersebut juga disampaikan AHY. Ia menilai (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang seharusnya meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia atas kegaduhan yang telah dilakukan.

"Mereka yang di sana yang seharusnya minta maaf karena sudah membuat gaduh, karena sudah mempertontonkan politik yang tidak berkeadaban," kata AHY.

Menurutnya, Partai Demokrat sudah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang menolak pengesahan kepengurusan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.

Ia menilai negara sudah menegakkan hukum dengan seadil-adilnya.

 

(Dinda Permata)

6 dari 6 halaman

Singgasana Demokrat Terbelah Dua

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.