Sukses

Data Internal Pertamina Diduga Bocor Dibobol Hacker

Menurut Dark Tracer, hacker tersebut telah mengantongi dan membocorkan data internal milik perusahaan PT Pertamina EP di situs dark web.

Liputan6.com, Jakarta - Sistem komputer milik PT Pertamina EP disebut telah dibobol oleh sekelompok peretas bernama RansomEXX. Kabar ini seperti dicuitkan akun Twitter spesialis siber crime Dark Tracer @darktracer_int.

Menurut Dark Tracer, hacker tersebut telah mengantongi dan membocorkan data internal milik perusahaan PT Pertamina EP di situs dark web.

"Geng RansomEXX mengklaim telah meretas perusahaan minyak dan gas alam milik negara Indonesia dan membocorkan data internal ke DarkWeb," cuit @darktracer_int pada Selasa, 23 Maret 2021.

Akun itu juga menyebutkan, selain Pertamina, ada 26 korban yang dicuri datanya oleh para hacker. 26 korban itu merupakan perusahaan-perusahaan di sektor yang sama seperti PT Pertamina EP.

"Di antara korban yang data internalnya dibocorkan ke #DarkWeb oleh geng #ransomware, ada 26 korban di sektor Pertambangan, Minyak, Gas," tulis Dark Tracer.

Sementara itu, Cyber Security Researcher & Consultant Teguh Aprianto dalam akun Twitter-nya @secgron juga mengatakan bahwa pihak peretas baru merilis satu bagian data internal milik PT Pertamina EP.

"Saat ini yang baru dirilis hanya part 1 (430 MB). Data yang bocor bersumber dari repo private milik @pertamina, di antaranya: 

- ‪http://ptmkpsiiwfedev.pertamina.com/svn/BTPSII

- ‪http://kpphetsdb.pertamina.com:9000/svn/project," tulis Teguh, Kamis, 25 Maret 2021.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data yang Bocor

Menurut Teguh, data yang berhasil diambil peretas adalah dokumen internal dan customer PT Pertamina EP.

"Data yang bocor :

- Dokumen internal

- 91 ribu data customer @pertamina," tutup Teguh.

 

Reporter : Merdeka

Sumber  : Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.