Sukses

LPOI-LPOK Kecam Aksi Bom Bunuh Diri Gereja Makassar, Minta Umat Tidak Terprovokasi

Said Meminta kepada semua pihak agar tidak terprovokasi oleh peristiwa tersebut, dan menyerahkan penanganan masalah tersebut ke pihak berwajib.

Liputan6.com, Jakarta - Aliansi organisasi keagamaan yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) mengecam aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. 

Ketua LPOI-LPOK KH Said Aql Sirodj  menilai aksi tersebut tidak bisa ditolelir. Karena itu ia mendesak aparat keamanan secepatnya menangkap pelaku atau pihak-pihak yang turut menggerakan atau mendukung aksi tersebut. 

"Tindakan bom bunuh diri yang melawan nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Dan kami meminta  aparat terkait segera mengungkap dan mengadili siapapun yang terlibat dalam peristiwa tersebut,” ujar Said dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/3/2021). 

Said Meminta kepada semua pihak agar tidak terprovokasi oleh peristiwa tersebut, dan menyerahkan penanganan masalah tersebut ke pihak berwajib. 

“Menyeru kepada pemimpin, tokoh dan umat beragama agar tetap rukun dan damai karena tindakan pemboman merupakan tindakan yang tidak dibenarkan oleh agama manapun juga,” tegas Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi Teror Tak Terjadi di Tempat Lain

Said juga mengajak seluruh warga, khususnya di DKI Jakarta agar senantiasa berdoa agar peristiwa bom bunuh diri di Makasar tidak meluas ke Jakarta dan wilayah Indonesia lainnya.  

Menurutnya, perlakuan teror tidak diajarkan di dalam Agama. Apalagi melakukan aksi teror dengan cara bunuh diri. 

Mencelakai orang lain yang tidak bersalah merupakan tindakan yang amat tidak berkemanusiaan. Karena itu, Polri, BNPT, dan lembaga terkait lainnya sudah tentu segera bertindak sesuai aturan,” ucap dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.