Sukses

Polisi Geledah Kontrakan dan Rumah Ibu Kandung Bomber Katedral Makassar

Zulpan mengatakan, penggeledahan ini bertujuan untuk mencari bukti baru dan pelaku lain yang masih terafiliasi dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral.

Liputan6.com, Jakarta Polisi menggeledah rumah milik L (23), salah seorang pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajoalalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar pada Minggu (28/3/2021) sekitar pukul 10.30 Wita. Rumah tersebut merupakan rumah kontrakan yang berada di Lorong 132 A, Jalan Tinumu, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar.

Pantauan Liputan6.com, selain kontrakan milik pelaku bom bunuh diri, L, aparat kepolisian juga diketahui menggeledah rumah milik WH yang merupakan ibu kandung L. Penggeledahan di dua rumah yang tidak begitu berjauhan l itu dilaksanakan pada Senin (29/3/2021) sekitar pukul 09.00 Wita.

"Tentunya dengan kejadian ini dari kemarin tim sudah bergerak," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes E Zulpan kepada wartawan, Senin (29/3/2021).

Zulpan mengatakan, penggeledahan ini bertujuan untuk mencari bukti baru dan pelaku lain yang masih terafiliasi dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral.

Zulpan pun enggan berspekulasi dan berkomentar banyak terkait penggeledahan itu.

"Tapi tidak bisa kita sampaikan ke media dulu pagi ini karena tim Densus 88 sedang bergerak bekerja, kami mohon sabar," imbuh Zulpan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasagan Suami Istri

Polisi mengidentifikasi identitas dua terduga teror yang beraksi di Gereja Katedral pada Minggu (28/3/2021) kemarin. Mereka adalah pasangan suami-istri yakni L dan SWF.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebut, dari data yang diperoleh dua bomber Gereja Katedral Makassar itu baru menikah enam bulan lalu.

"Betul pelaku pasangan suami istri baru menikah enam bulan," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (29/3/2021).

Argo menyampaikan, Densus 88 Antiteror terus mendalami jejak kedua pelaku teror. Menurut infoyang diterima, pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina.

"Pelaku berafiliasi dengan JAD," ujar dia.

Saat ini, Argo menyebut polisi telah menggeledah sejumlah tempat untuk mengumpulkan bukti-bukti. Salah satu yang disasar adalah rumah terduga pelaku.

"Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya. Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Dah kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini