Sukses

Kisah Bocah 12 Tahun Rawat Orangtuanya yang Lumpuh di NTT

Ini kisah tentang seorang bocah umur 12 tahun berinisial RA yang merawat kedua orangtuanya yang lumpuh di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Ini kisah tentang seorang bocah umur 12 tahun berinisial RA yang merawat kedua orangtuanya yang lumpuh di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

RA masih duduk di kelas 6 sekolah dasar.

Bocah itu tinggal bersama ayahnya Benediktus Poseng (48), ibunya Wihelmina Mbi (43) serta nenek dari pihak ibu tinggal di sebuah rumah berukuran 5×6 meter. Rumah itu berdinding papan dan beralaskan tanah, seperti dilansir Antara.

Ayah RA lumpuh karena menderita ostheo artritis bilateral atau pengapuran di kedua lututnya. Sedangkan ibunya mengalami stroke hemiparese dan kekakuan paralumbal.

Selain merawat orangtuanya, RA terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Sehari-hari, dia bekerja di kebun kopi dan kemiri.

Pekerjaan ini dilakoninya sepulang sekolah dan di hari liburnya.

Kisah bocah tersebut mengundang simpati warga. Keluarga RA mendapat pertolongan dari warga dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terdengar Kemensos

Cerita tentang RA dan keluarganya pun terdengar Kementerian Sosial. Kemensos memberikan bantuan dan pendampingan kepada keluarga RA.

"Sesuai arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Balai Besar Disabilitas Prof Dr Soeharso Surakarta, Balai Anak Naibonat Kupang dan Balai Disabilitas Efata Kupang melakukan respon kasus kepada keluarga RA," kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat seperti dilansir Antara, Jakarta, Sabtu.

Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Naibonat Supriyono mengatakan, Kemensos mengirimkan tim lima orang pada Kamis dan Jumat lalu.

Untuk ayah RA, Benediktus Poseng, Kemensos memberikan latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya dan diberikan alat bantu berupa stabiliser knee.

Sementara untuk ibunda RA, Kemensos juga memberikan latihan fisioterapi agar diketahui kondisi kekakuannya serta diberikan alat bantu berupa korset paralumbal.

Kepala Puskesmas setempat, Susana menyatakan pihaknya akan terus melanjutkan latihan fisioterapi dan memantau perkembangan orangtua RA secara berkala.

Ayah RA direkomendasikan dirujuk ke RSUD Borong atau RS Siloam di Manggarai Barat, sedangkan ibu RA direkomendasikan dirujuk ke Pusat Gangguan Jiwa dan Klinik Renceng Mose Ruteng atau RSJ Naimata.

 

3 dari 3 halaman

Dapat Bantuan Rumah Layak Huni

Pemerintah Desa Nanga Meze juga berkomitmen memberikan bantuan Rumah Layak Huni melalui APBDes 2021. Pembangunan rumah sempat mengalami kendala karena status tanah yang didiami keluarga RA saat ini.

Namun, sekarang sudah diketahui tanah milik keluarga RA yang posisinya tidak jauh dari rumah tersebut, sehingga pembangunan rumah layak huni akan dilaksanakan pada lokasi tanah itu.

Tim Kemensos juga memberikan layanan dukungan psikososial dan pemberian motivasi oleh pekerja sosial kepada RA.

Selain itu, pemerintah memberikan bantuan berupa sembako, bahan penambahan nutrisi, selimut, popok dewasa, handuk, pakaian dan pakaian dalam, kasur lipat serta alat-alat kebersihan diri.

Pada kesempatan yang sama, PT Pos Region Komodo melalui PT Pos Manggarai Timur juga menyalurkan bantuan senilai Rp 5 juta dengan rincian Rp 4 juta berupa uang tunai dan Rp 1 juta berupa sembako.

Keluarga RA juga akan mendapatkan bantuan uang dari berbagai donatur, sehingga TKSK Kecamatan Elar Selatan bersama keluarga akan membantu membuatkan rekening bank atas nama RA. TKSK telah berkoordinasi dengan pihak Bank BRI, dan pihak Bank BRI menyatakan kesiapannya membantu proses pembukaan rekening tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.