Sukses

Pengamat Politik Sebut Demokrat Bakal Hancur di Bawah Moeldoko

Analis politik, Pangi Syarwi Chaniago, menilai Partai Demokrat akan tumbang jika Moeldoko terus nekat mengambil paksa kepemimpinan partai dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Liputan6.com, Jakarta - Analis politik, Pangi Syarwi Chaniago, menilai Partai Demokrat akan tumbang jika Moeldoko terus nekat mengambil paksa kepemimpinan partai dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pasalnya, cara-cara yang digunakan Moeldoko dalam merebut posisi ketua umum dianggap telah mencoreng namanya.

"Jangankan untuk maju jadi calon presiden, Partai Demokrat akan tumbang bersamaan dengan citra pemimpinnya yang terlanjur negatif di mata publik. Jadi capres itu mimpi, kehancuran Demokrat di bawah kepemimpinan Moeldoko sudah di depan mata," kata Pangi yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu, dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (8/3/2021).

Pria yang akrab disapa Ipang ini juga menyebut, apa yang dilakukan Moeldoko untuk merebut partai berlambang Bintang Mercy itu merupakan sebuah aksi bunuh diri.

Bagaimanapun, lanjut dia, nama Moeldoko sudah kadung buruk sekalipun ia berhasil mendapatkan posisinya di Partai Demokrat. Padahal, citra pribadi adalah faktor utama untuk memenangkan kontestasi politik di Tanah Air.

"Citra personal adalah kunci memenangkan hati rakyat. Sementara tindakan yang beliau lakukan hari ini telah menjerumuskan dirinya ke dalam lumpur kotor yang baunya amat busuk," ujar Ipang.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Mata Pisau

Menurut Ipang, langkah politik Moeldoko seolah membuka jalan bagi ambisinya, namun bekas Panglima TNI itu lupa, secara bersamaan citra negatif juga mencoreng namanya.

"Karena dianggap telah melakukan tindakan yang sangat memalukan, tidak bermoral, tak berakhlak dan tidak etis, mencoreng nama besar jenderal bintang 4 dalam sejarah Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, telah memutuskan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.

Yang bersangkutan tidak hadir di lokasi KLB. Lalu pihak penyelenggara menelepon Moeldoko.

Pada kesempatan itu, dia pun sempat bertanya soal keseriusan kader Demokrat yang memilihnya sebagai ketum menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

"Saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semuanya atas amanah ini," kata Moeldoko seperti yang disiarkan langsung KompasTV, Jumat (5/3/2021).

Dia pun menanyakan apakah pemilihannya seusai AD/ART dan keseriusannya memilih sebagai Ketua Umum Demokrat. Usai mendengar penjelasan para kader, Moeldoko pun menerima jabatan barunya tersebut.

"Dengan demikian saya menghargai dan menghormati permintaan sodara untuk kita terima menjadi ketua umum," kata Moeldoko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.