Sukses

Polri Pantau Sengketa Partai Demokrat Antisipasi Gangguan Kamtibmas

Polri turut memantau sengketa kepemimpinan yang terjadi di internal Partai Demokrat.

Liputan6.com, Jakarta - Polri turut memantau sengketa kepemimpinan yang terjadi di internal Partai Demokrat. Hal itu demi mengantisipasi potensi munculnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyampaikan, pada dasarnya, kisruh Partai Demokrat memang sepenuhnya permasalahnya internal. Namun, Polri memiliki tugas dan fungsi pokok yang diatur dalam undang-undang.

"Ada Pasal 13, salah satunya adalah  memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu Polri senantiasa memantau daripada permasalahan internal Partai Demokrat," tutur Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (8/3/2021).

Menurut dia, segala dampak dan pengaruh dari masalah internal Partai Demokrat tetap masuk dalam perhitungan petugas. Yang jelas, Polri akan menjaga situasi di masyarakat agar tetap aman.

"Tentunya apabila ini berdampak pada situasi Kamtibmas, Polri telah siap untuk mengantisipasinya," kata Rusdi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Kubu ke Kemenkumham

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama sejumlah kader dan simpatisan Demokrat menyambangi kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia.

Berdasarkan pantuan Liputan6.com di kantor Kemenkumham, Senin (8/3/2021) rombongan AHY dan kader Demokrat telah sampai sekitar pukul 10.30 WIB. Dia pun langsung masuk.

Sementara, saat menuju kantor Kemenkumham para simpatisan melakukan aksi konvoi dan melakukan mimbar di depan kantor Menteri Yasonna H Laoly itu. Tampak aparat kepolisian berjaga-jaga.

"Lawan, Lawan Moeldoko si maling partai," teriak salah satu orator.

Aksi para simpatisan Demokrat itu pun membuat situasi lalu lintas tersedat. Polisi pun langsung melarang mobil komando parkir di depan kantor Kemenkumham.

Sejumlah polisi bersenjata gas air mata juga tampak berjaga. Mereka memakai atribut lengkap penghalau massa untuk mengawal kader Demokrat.

Sementara, kubu Demokrat versi KLB Sumut pun menyatakan akan datang ke Kemenkumham untuk mendaftarkan hasil KLB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.