Sukses

Raup Suara Indonesia Timur, Eks Mentan Amran Sulaiman Dinilai Figur Layak Jadi Cawapres

Hendri menilai, kekuatan elektoral pada Pilpres 2024 harus mengakomodir figur dari Indonesia Timur, seperti pada Pilpres 2004, di mana pasangan Jokowi-JK.

Liputan6.com, Jakarta - Nama mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman muncul menjadi salah satu tokoh dalam bursa bakal calon wakil presien di Pemilu 2024. Dari sejumlah survei, nama Amran Sulaiman muncul bersama sejumlah kepala daerah seperti Ridwan Kamil, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Dosen sekaligus pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, mencuatnya nama Amran yang diduetkan dengan tokoh-tokoh lain dalam Pilpres 2024 tidak mengherankan.

"Figur Andi Amran Sulaiman memang sangat kuat di Indonesia Timur. Setelah JK, dia satu-satunya tokoh dari timur yang melejit,” kata Hendri Satrio. 

Menurut dia, kekuatan elektoral pada Pilpres 2024 harus mengakomodir figur dari Indonesia Timur, seperti pada Pilpres 2004, di mana pasangan SBY-JK mengalahkan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi dan pada Pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta.

JK saat itu satu-satunya tokoh Indonesia Timur yang menjadi electoral booster bagi SBY pada periode pertama ketika menantang petahana Megawati (Pipres 2004), dan juga Jokowi pada periode awalnya saat head to head dengan Prabowo-Hatta (Pilpres 2014),” ujar Hendri.

Lebih lanjut, Hendri mengatakan, jika ada capres yang kuat di wilayah Indonesia Barat (atau Pulau Jawa), menggandeng Amran, maka dia memprediksi akan menjadi paket yang kuat pada Pilpres 2024, seperti ketika SBY-JK dan Jokowi-JK memenangkan Pilpres.

“Amran kuat di Indonesia Timur maka memang sebaiknya berpasangan dengan tokoh yang juga kuat di wilayah Indonesia Barat,” ujar Hendri.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Raup Suara Indonesia Timur

Sementara itu, Direktur Eksekutif Suara Nasionalis Indonesia (SNI), Suanto Buang, senada dengan pengamat Universitas Paramadina, Hendri Satrio. Suanto juga menilai geopolitik, Pulau Jawa- Indonesia Timur pada Pilpres 2024, tidak bisa dinafikan.

Saat ini, Gubernur Jawa Tengah, Gandjar Pranowo, mendulang popularitas dan elektabilitas yang tinggi di Pulau Jawa karena prestasinya sebagai kepala daerah dianggap berhasil.

"Kalau Ganjar berpasangan dengan AAS (Amran Sulaiman), maka ini menjadi paket yang kuat dan mencerminkan geopolitik yang ideal, sama ketika SBY-JK pada Pilpres 2024,,” kata Suanto, dikutip dari keterangannya, Selasa (2/3/2021).

Dia menilai, secara geopolitik, Ganjar-AAS saling melengkapi. Ganjar tokoh dari Jawa dan AAS tokoh dari Indonesia Timur yang sama-sama berprestasi.

3 dari 3 halaman

Survei KedaiKOPI

Sebelumnya nama Andi Amran Sulaiman masuk dalam survei tokoh nasional yang berpotensi kuat dalam Pilpres survei yang digelar Kelompok Diskusi Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI)

Selain Andi Amran Sulaiman, KedaiKOPI juga merekam potensi Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019 Susi Pudjiastuti dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam survei ini, tokoh KTI Andi Amran Sulaiman cukup menonjol dalam kategori sosok yang jujur, bersih, tegas, anti mafia serta memiliki kinerja yang baik di mata publik.

Hasil akhir survei Kedai kopi Mei-Juni 2020, terkait tingkat kesukaan publik:

1. Susi Pudjiastuti (24,6%)

2. Anies Baswedan (20,1%)

3. Ridwan Kamil (15,4%)

4. Tri Rismaharini (14,7%)

5. Sri Mulyani (10,1%)

6. Andi Amran Sulaiman (8,7%)

7. Khofifah Indar Parawansa (4,1%)

8. Rizal Ramli (2,3%)

Survei yang digelar secara nasional (34 provinsi) pada tanggal 27 April-8 Mei, 2-4 Juni 2020 dengan melibatkan 1200 responden dengan metode  online survey ini secara umum menggambarkan tingkat kesukaan publik terhadap para tokoh alternatif Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.