Sukses

Update Covid-19 per 4 Maret: 1.361.098 Positif, Sembuh 1.176.356, Meninggal 36.897

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak pukul 14.00 WIB pada Rabu, 3 Maret 2021, hingga hari ini, Kamis (4/3/2021) di jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Bahkan hingga hari ini, Kamis (4/3/2021), kasus positif terus mengalami peningkatan. 

Berdasarkan data yang disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, sore ini terjadi penambahan 7.264 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Corona Covid-19.

Dengan peningkatan tersebut, maka total akumulatif kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini mencapai 1.361.098 orang. 

Walau angka positif terus bertambah, diikuti juga dengan peningkatan pasien sembuh pada hari ini sebanyak 6.440 orang. 

Jadi, total akumulatif di Indonesia sampai saat ini sebanyak 1.176.356 orang sudah sembuh dan dinyatakan negatif Corona Covid-19.

Sedangkan kasus meninggal dunia pada hari ini ada penambahan 176 orang. Total akumulatif hingga saat ini ada 36.897 pasien Corona Covid-19 meninggal dunia di Indonesia.

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak pukul 14.00 WIB pada Rabu, 3 Maret 2021, hingga hari ini Kamis (4/3/2021) di jam yang sama.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kata Menko Luhut soal Varian Baru Virus Corona

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal varian baru virus corona bernama B117. Luhut mengatakan, virus yang sudah masuk ke Indonesia ini meski dinilainya tidak mematikan tapi perlu diwaspadai.

"Kalau ada berita mengenai ada varian baru masuk, itu tidak mematikan amat, berbahaya tapi tidak mematikan amat, tapi membuat penyebaran luas," kata Luhut saat berdialog dengan masyarakat dan petani di kawasan mangrove Teluk Naga, Banten, Rabu,3 Maret 2021.

Luhut memastikan, antisipasi pemerintah adalah dengan melakukan vaksinasi. Hingga saat ini, menurut catatannya, jumlah vaksin tersedia cukup banyak dan akan terus ditambah seiring berjalannya waktu.

"Persiapan vaksin kita itu cukup sampai tahun depan, jadi kalau pun kita punya sekarang untuk lebih 181 juta jiwa lebih. Kita juga akan ada vaksin merah putih, akan bisa terbit insyaAllah kuartal keempat tahun ini," yakin dia.

Luhut berharap, pemutusan rantai penyebaran virus corona adalah upaya bersama. Dia percaya, dengan bahu membahu dan mensukseskan program vaksinasi nasional, Indonesia dapat bangkit dari pandemi.

"Jadi upaya kita semua bahu membahu untuk ikut program vaksinasi atau imunisasi, ini program penting, jadi jangan ragu, pemerintah siapkan itu semua, karena itu protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan paling penting, jaga jarak," Luhut menandasi.

 

3 dari 4 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

4 dari 4 halaman

7 Cara Lindungi Kelompok Usia Rentan dari Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.