Sukses

Kemenparekraf Gulirkan Program Online TMA-SEA 2021 untuk Pulihkan Pasar Asia

Selain virtual, TMA-SEA juga digelar offline dari Yogyakarta. Program tersebut terkoneksi dengan 10 negara di ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Pemulihan pasar industri pariwisata Asia terus digulirkan Kemenparekraf. Kini irisan penguatannya menyasar kawasan Asia Tenggara. Formulasinya pun melalui program Travel Meet Asia-South East Asia (TMA-SEA) 2021, 24-25 Februari 2021. Selain virtual, TMA-SEA juga digelar offline dari Yogyakarta. Program tersebut terkoneksi dengan 10 negara di ASEAN.

Respons aktif tetap diberikan Kemenparekraf sepanjang masa transisi New Normal. Menyeimbangkan diri dengan penanganan Covid-19 secara menyeluruh, Kemenparekraf terus memanaskan mesin industri pariwisatanya. Apalagi, TMA-SEA 2021 merupakan program B2B. Background industri yang ditawarkan pun lengkap, mulai MICE, Corporate, hingga Leisure.

Bagaimana pangsa pasarnya? TMA-SEA 2021 menyasar seluruh industri pariwisata di kawasan ASEAN. Mereka ini berasal dari Brunei Darussalam, Myanmar, Kamboja, Timor-Leste, dan Laos.

Ada juga pelaku bisnis pariwisata dari Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengungkapkan, ASEAN sebagai pasar pariwisata vital.

"ASEAN menjadi pasar utama dan penting bagi pariwisata Indonesia. Secara geografis juga sangat dekat. Satu sisi, potensi wisatawan dari negara-negara di ASEAN itu sangat besar. Sebelum pandemi Covid-19, negara tersebut banyak memasok wisatawan ke Indonesia. Untuk itu, pemulihan dan penguatan pasar tetap harus dilakukan," ungkap Vinsensius, Rabu (24/2/2021).

Digelar 2 hari, TMA-SEA 2021 menjadi aktivitas bussines matching yang terbagi menjadi berapa sesi. Ada conference dan juga diskusi. Disajikan juga video-video update terkait pariwisata Indonesia dari para pelaku industri dan NTOs.

Menguatkan tone-nya, Kemenparekraf juga menyiapkan video taping khusus terkait tourism update. Narasumbernya Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf.

"Pasar Asia harus dipulihkan secepatnya. Start-nya dari ASEAN. Teritorialnya dekat dengan Indonesia dan aksesibilitasnya sangat mudah. Pasar ASEAN juga sudah mengenal kualitas pariwisata Indonesia. Apalagi, Indonesia jadi salah satu destinasi utama mereka. Jadi, info terbaru harus disampaikan kepada mereka," terang VJ, sapaan Vinsensius Jemadu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Angin Segar Industri Pariwisata

Memberi slot besar bagi para pelaku pariwisata, ruang komunikasi juga diberikan kepada mereka. Pada hari pertama TMA-SEA 2021, kesempatan paparan diberikan kepada Wyndham Hotels & Resorts, Asia MICE, MNC Travel, dan Euro Asia Holidays. Adapun paparan hari ke-2 event diberikan kepada EMFA Tours & Travel juga Holiday Tours & Travel.

"TMA-SEA 2021 dengan format B2B tentu menjadi momentum bisnis yang bagus. Kami optimistis akan ada banyak deal. Dari situ, tentu menjadi angin segar bagi pergerakan kembali industri pariwisata di tanah air. Bagaimanapun, upaya pemulihan dan percepatan terus dilakukan. Tujuannya agar kembali memberi impact positif optimal begitu pandemi Covid-19 dinyatakan aman," tutup Koordinator Area II Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Nailis Saadah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.