Sukses

Ratusan Rumah di Bogor Terendam Banjir Usai Hujan Intensitas Tinggi

Sampai saat ini tim gabungan Muspika Cileungsi dan BPBD, Damkar Kabupaten Bogor masih terus melakukan evakuasi terhadap warga yang masih bertahan di rumah akibat banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan rumah warga di Desa Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor terendam banjir. Bencana banjir terjadi akibat hujan di daerah itu yang terjadi sejak, Jumat (19/2/2021) dini hari hingga pagi.

Kapolsek Cileungsi Kompol Andri Alam Wijaya mengatakan, rumah penduduk yang terendam banjir berada di Perumahan Pondok Damai dan Perumahan Grand Mekarsari Residence Cluster Jack Fruit. Rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air yang beragam.

Untuk di Perumahan Grand Mekarsari Residence Cluster Jack Fruit, ketinggian banjir di titik terdalam sempat mencapai 1 meter. Sedangkan Perumahan Pondok Damai bervariasi dari 20 sentimeter hingga 60 sentimeter.

"Namun dampak paling luas terjadi di Perumahan Pondok Damai. Ada 100 rumah di 6 RT yang terdampak banjir," kata Andri.

Sampai saat ini tim gabungan Muspika Cileungsi dan BPBD, Damkar Kabupaten Bogor masih terus melakukan evakuasi terhadap warga yang masih bertahan di rumah.

"Kita lakukan upaya evakuasi terutama bagi anak-anak dan lansia. Kita evakuasi menggunakan perahu karet," ujar Andri.

Tak hanya itu, tim damkar juga terus berupaya menyedot air agar banjir cepat surut. Banjir yang terjadi di wilayah tersebut hampir terjadi setiap tahun saat musim penghujan dan akibat meluapnya Sungai Cileungsi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Air Masuk Rumah Warga Pukul 02.00 WIB

Sementara itu, banjir juga melanda Kampung Keramat, Keluruhan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Ketua RT4 Kampung Keramat, Irza, mengatakan air mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Ketinggian banjir terus naik menjelang subuh.

"Jam segitu semua lagi pada tidur nyenyak. Tapi untungnya banjir naik di titik tertinggi waktu pas subuh. Tingginya sampai selutut (orang dewasa),” terang Irza.

Menurut Irza, ada beberapa RW yang terdampak banjir di Kampung Keramat. Namun begitu, tak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana itu.

Irza mengatakan, Kampung Keramat sudah menjadi langganan banjir. Banjir diakibatkan meluapnya Kali Ciheuleut kerap.

"Kalau hujan deras, pasti kebanjiran. Karena aliran Kali Ciheuleut yang bermuara di Kali Ciluer tertahan, mungkin mampet atau gimana ya," terangnya.

Air yang merendam rumah warga perlahan mulai surut menjelang siang. Warga pun mulai membersihkan seluruh barang-barangnya yang sempat terendam banjir. Genangan hanya terlihat di beberapa titik jalan dan bantaran kali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.