Sukses

Diizinkan Polri, Liga 1 dan Liga 2 akan Digelar Usai Idul Fitri

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyambangi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyambangi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan. Kedatangannya itu membahas soal rencana penyelenggaran olahraga sepakbola pada Liga 1 dan Liga 2.

Amali mengatakan, kedatangannya itu untuk mengkonfirmasi dari hasil pertemuan sebelumnya bersama dengan Kapolri, KONI, Polri, PSSI, LIB, Satgas Covid-19 dan stakeholder lain.

"Rapat yang berlangsung sekitar 3,5 jam, ketika itu memaparkan berbagai rencana yang akan dilakukan apabila kegiatan olahraga khususnya di lingkungan sepakbola mendapatkan izin untuk bisa digelar," kata Amali di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2021).

Dia mengatakan Liga 1 dan Liga 2 ini rencananya akan digelar setelah hari raya Idul Fitri. Nantinya, pertandingan ini juga menjadi uji coba untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan olahraga di Indonesia.

"(Liga 1 dan 2) pra musim, kompetisinya nanti setelah Idul Fitri. Jadi sekali lagi supaya tidak disalahpahami, pra musim ini sekaligus uji coba, bisa tidak menerapkan prokes dengan baik. Itu kalau ini lolos, ini lulus maka tentu jadi pertimbangan bagi pihak Polri untuk kompetisi selanjutnya," jelasnya.

Politikus Golkar ini berharap menjadi pertemuan yang terkahir dalam urusan kegiatan olahraga seperti pertandingan sepakbola Liga 1 dan Liga 2.

"Saya sudah sampaikan semua rangkaian yang sudah kita lalui dan kita komit untuk menjaga bersama-sama itu. Mudah-mudahan Bapak Kapolri dan semua pejabat di Mabes Polri bisa mempertimbangkan apa yang disampaikan dan nanti juga pertimbangan-pertimbangan itu yang kami sampaikan kepada para penyelenggara kompetisi dan turnamen olahraga, baik itu sepakbola dan lain-lainnya dan juga hal-hala yang berkait dengan Protokol kesehatan," ungkapnya.

Pihaknya ingin agar masyarakat tidak melakukan nonton bersama jika Liga sudah kembali bergulir. Karena, hal ini akan berdampak kepada kegiatan tersebut.

"Hari ini kita ingin bahwa kegiatan ini bisa berjalan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan. Karena itu nanti dibuka ruang bagi masyarakat yang ingin menonton menggunakan tv, baik yang berbayar ataupun saluran tidak berbayar," jelasnya.

"Kemudian juga streaming, sehingga bisa menonton. Oleh karena itu tentunya akan ada evaluasi yang kita lakukan. Saya minta kali ini supaya tidak ada nobar dulu, karena ini akan berdampak pada penyelenggaraan selanjutnya. Jadi kita sama-sama, ayo kita sama-sama dukung kita tonton tapi dari rumah saja, nonton di tv, nonton di steraming," sambungnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Taat Prokes Jadi Syarat Utama

Sementara itu, Kapolri Jenderal Sigit mengaku memberikan kesempakatan kepada Menpora untuk bisa menggelar kegiatan olahraga khususnya sepakbola.

"Dalam rapat kita sepakat untuk kita berikan kesempatan tentunya dengan catatan bahwa penegakan aturan terkait masalah prokes itu menjadi syarat utama. Tentunya dengan adanya kesepakatan tersebut, kita harus sama-sama menjaga komitmen baik klub bola, pemain demikian juga para suporter di mana pun nantinya," ujar Sigit.

"Apabila ini diselenggarakan penegakan aturan terkait prokes menjadi prioritas. Oleh karena itu, kita akan coba untuk memberikan izin terkait dengan peyelenggaraan. Mungkin ditahap awal Pak Menpora menyelenggarakan pra komenpetisi, tentunya kita akan melihat apakah penyelengaraan tersebit bisa dilaksanakan sesuai syarat-syarat itu," sambungnya.

Apabila syarat itu bisa dijalankan, beber Sigit, pihaknya akan memberikan evaluasi secara bertahap dan tentunya penyelenggaraan kegiatan tersebut bisa semakin baik.

"Harapan dan komitmen bagaimana penyelenggaraan pra kompetisi atau kompetisi nantinya dengan memegang teguh aturan dan prokes betul-betul diterapkan," tutupnya.

Reporter : Nur Habibie

Sumber: Merdeka 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.