Sukses

JK: Kalau Bertanya Saja Sudah Tidak Boleh, Apalagi Mengkritik

JK menekankan pentingnya kritikan masyarakat dalam sebuah pemerintahan demokrasi. Hal ini agar roda pemerintahan berjalan dengan baik dan seimbang.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla atau JK meminta masyarakat tak terlalu reaktif menanggapi pertanyaannya terkait cara mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi. JK mengatakan bahwa ucapannya itu mewakili kegelisahan masyarakat dan demi kebaikan pemerintah.

Namun, dia menyebut ada beberapa buzzer atau pendengung yang bersikap responsif dengan pertanyaannya itu. JK pun bingung bagaimana cara mengkritik apabila pertanyaannya yang sederhana saja dipersoalkan.

"Itu murni pertanyaan dan banyak menanggapinya secara berbeda-beda, terutama buzzer-buzzer ini kan? Ini kesannya bertanya saja tidak boleh, apalagi mengkritik. Padahal pertanyaan saya sederhana sekali, yaitu bagaimana caranya mengkiritik," jelas JK dikutip dari siaran persnya, Senin (15/2/2021).

Dia menekankan pentingnya kritikan masyarakat dalam sebuah pemerintahan demokrasi. Hal ini agar roda pemerintahan berjalan dengan baik dan seimbang.

"Apabila pemerintahan ingin berjalan secara demokratis, maka penting ada check and balancing dan apa yang saya kemukakan itu berwujud pertanyaan dan itu wajar, bahwa bagaimana dong caranya mengkritik tanpa dipanggil polisi?" kata dia.

 

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Tak Persoalkan Kritik

JK pun meminta agar para pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak lagi mempersoalkan apabila ada masyarakat yang melontarkan kritikan kepada pemerintah. Terlebih, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sendiri yang meminta agar masyarakat aktif mengkritiknya.

"Caranya harus dijelaskan supaya baik untuk pemerintah dan baik untuk masyarakat. Jadi apakah saya salah kalau mengajukan suatu pertanyaan?" ucapnya.

"Nah, dari situ bisa lihat karakter mereka yang mempersoalkan pertanyaan tersebut itu artinya mereka anti kritik dan bertentangan dengan Jokowi, para buzzer buzzer itu" sambung JK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.