Sukses

BPN Selidiki Kasus Pencurian Sertifikat Rumah Ibu Dino Patti Djalal

Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil mengatakan pihaknya sedang menyelidiki masalah yang dialami mantan Juru Bicara Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono, Dino Patti Djalal.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil mengatakan pihaknya sedang menyelidiki masalah yang dialami mantan Juru Bicara Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono, Dino Patti Djalal. Dino mengaku ibunya menjadi korban komplotan pencuri sertifikat tanah atau mafia tanah.

"Ya kami sedang membantu beliau, tentu ada due process," kata Sofyan kepada Merdeka, Rabu (10/2/2021).

Sofyan pun menjelaskan, pihaknya akan menjelaskan kepada publik terkait kasus yang dialami Dino.

"Kami akan menjelaskan kepada publik," ungkap Sofyan.

Sebelumnya, Dino Patti Djalal mengaku ibunya jadi target komplotan pencuri sertifikat rumah. Dia membeberkannya lewat akun Twitter pribadinya, @dinopattidjalal, pada Selasa, 9 Februari 2021.

"Agar publik waspada: satu lagi rumah keluarga saya dijarah komplotan pencuri sertifikat rumah. Tahu2 sertifikat rumah milik Ibu saya telah beralih nama di BPN padahal tidak ada AJB, tidak ada transaksi bahkan tidak ada pertemuan apapun dgn Ibu saya," tulis Dino seperti dikutip Liputan6.com, Rabu (10/2/2021).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Modus

Menurut Dino, modus komplotan tersebut adalah dengan membuat KTP palsu, berkolusi dengan broker hitam dan notaris bodong, hingga pasang figur mirip foto di KTP yang dibayar untuk berperan sebagai pemilik KTP palsu. Mereka secara terencana menargetkan sejumlah rumah milik ibunya.

"Yang penting, polisi harus bisa dan berani membongkar tuntas para sutradara/bos/aktor intelektual komplotan pencuri sertifikat rumah ini, bukan hanya menangkap kroco-kroconya. Komplotan ini sangat lihai & licin, dan sudah terlalu banyak merugikan rakyat," jelas Dino.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.