Sukses

5 Fakta Terkait Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Lansia di Atas 60 Tahun

Vaksin Covid-19 Sinovac sudah resmi disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk disuntikkan pada orang lanjut usia atau lansia 60 tahun ke atas.

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Covid-19 Sinovac sudah resmi disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk disuntikkan pada orang lanjut usia atau lansia 60 tahun ke atas.

"Betul, BPOM telah memberikan persetujuan (vaksin Covid-19 CoronaVac) untuk lansia," ujar Juru Bicara BPOM Lucia Rizka Andalusia melalui pesan singkat saat dikonfirmasi Liputan6.com pada Minggu, 7 Februari 2021.

Senada dengan Lucia, Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto juga membenarkan vaksinasi Covid-19 buatan Sinovac untuk lansia 60 tahun ke atas.

"Silakan merujuk pada tautan Pusat Informasi Obat Nasional BPOM ya," ujar Bambang.

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Dalam hal ini, persyaratan penerimaan vaksin Sinovac sudah diperbarui, yang sebelumnya ditujukan rentang usia 18-59 tahun, ditambah untuk usia di atas 60 tahun.

Untuk populasi lansia 60 tahun ke atas tertulis, vaksin Sinovac akan disuntikkan ke dalam otot (intramuscular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari.

Berikut deretan fakta terkait vaksin Covid-19 Sinovac diizinkan untuk disuntikkan pada orang lanjut usia atau lansia 60 tahun ke atas dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Tertuang dalam Surat BPOM kepada PT Bio Farma

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menyetujui vaksin Covid-19 CoronaVac untuk lansia usia 60 tahun ke atas.

Hal ini termaktub dalam surat BPOM kepada PT Bio Farma, yang memproses produksi vaksin Sinovac, CoronaVac.

Surat mengenai persetujuan penggunaan vaksin CoronaVac diteken Kepala BPOM Penny K Lukito tertanggal 5 Februari 2021.

Isi surat tertulis, BPOM memberikan persetujuan penambahan indikasi dan posologi vaksin CoronaVac untuk penggunaan emergensi (Emergency Use Authorization/EUA) terbatas, dalam hal ini lansia di atas 60 tahun.

Juru Bicara BPOM Lucia Rizka Andalusia membenarkan pihaknya sudah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 CoronaVac untuk lansia.

"Betul, BPOM telah memberikan persetujuan (vaksin Covid-19 CoronaVac) untuk lansia," kata Lucia melalui pesan singkat saat dikonfirmasi Health Liputan6.com pada Minggu, 7 Februari 2021.

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto juga menanggapi informasi adanya persetujuan vaksin Covid-19 CoronaVac untuk lansia. Ia memberikan tautan kelengkapannya.

"Silakan merujuk pada tautan Pusat Informasi Obat Nasional BPOM ya," ujar Bambang.

 

3 dari 7 halaman

Syarat Vaksinasi Covid-19

Sebagaimana surat kepada Bio Farma, ada dua hal disampaikan BPOM terkait vaksinasi Covid-19 untuk lansia.

Pertama, penambahan indikasi untuk populasi lansia (60 tahun ke atas) dengan interval penyuntikan 0 dan 28 hari.

Kedua, penambahan alternatif interval penyuntikan 0 dan 28 hari untuk populasi dewasa (18-59 tahun).

Sebagaimana Informasi Vaksin Covid-19 Sinovac bernama CoronaVac untuk Lansia yang termaktub dalam Pusat Informasi Obat Nasional BPOM, berikut ini syarat lengkap vaksinasi yang sudah diperbarui.

Hal-hal yang harus diberitahukan lansia kepada tenaga kesehatan sebelum divaksin Sinovac

Pada lansia, bila mengalami tanda-tanda berikut:

- Mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga-penurunan aktivitas fisik (sering merasa kelelahan)

- Memiliki 4 dari 11 penyakit (hipertensi, diabetes, kanker (selain kanker kulit kecil), penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)

- Mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter

- Penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun

 

4 dari 7 halaman

Skenario Vaksinasi Covid-19 Lansia

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, salah satu skenario vaksinasi Covid-19 untuk lansia, khususnya usia di atas 60 tahun dilakukan secara home visit (kunjungan langsung ke rumah/tempat tinggal). Skenario ini pun masih dalam tahap pembahasan.

"Kami juga membuat beberapa skenario ya, apakah nanti (lansia) bisa datang langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan membawa nomor induk kependudukan atau tidak," ungkap Nadia.

"Tapi kita harus memastikan ya, jangan sampai nanti lansia tertular virus Corona. Karena kan kita tahu, mereka termasuk kelompok paling rentan tertular Covid-19," sambung dia.

Kementerian Kesehatan masih mempertimbangkan, apakah vaksinasi Covid-19 untuk lansia dapat menggunakan model vaksinasi massal, seperti vaksinasi massal untuk para tenaga kesehatan di DKI Jakarta pada 4 Februari 2021 yang digelar di Istora Senayan Jakarta.

Selain itu, skenario home visit kepada lansia juga dipertimbangkan. Apalagi bagi para lansia yang tinggal di panti.

"Kami masih pertimbangkan, apakah model vaksinasi massal lansia dapat dilakukan. Karena kan bukan di rumah sakit ya, jadi sudah pasti lebih amanlah, tapi kita tetap atur betul-betul protokol kesehatan," ucap Nadia.

"Kemudian mungkin ada lansia yang terhambat kalau harus keluar, seperti mereka yang tinggal di panti-panti atau rumah peristirahatan. Nah, itu mungkin vaksinasi Covid-19 akan kita lakukan secara aktif, bekerjasama dengan pengelola panti supaya mendatangkan vaksinator ke tempat-tempat tersebut," jelas Nadia.

 

5 dari 7 halaman

Vaksinasi Covid-19 Lansia Dimulai Hari Ini

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat lansia di atas 60 tahun akan dimulai hari ini, Senin (8/2/2021).

Sebelumnya, BPOM menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech untuk lansia di atas 60 tahun.

"Mulai besok hari Senin jam 9, vaksinasi untuk orang-orang dengan usia di atas 60 tahun bisa kita mulai," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers virtual terkait vaksinasi Covid-19 untuk Lansia, Minggu, 7 Februari 2021.

Budi Gunadi juga memandang, izin dari BPOM atas penggunaan vaksin Sinovac untuk lansia dilakukan untuk mengurangi angka kematian Covid-19 pada usia lansia.

Selain itu, lanjut Budi, pemberian izin tersebut juga merupakan upaya untuk mengurangi jumlah kasus aktif Covid-19.

Sebagai gambaran saja, mereka ada 10 persen lansia terpapar Covid-19 dan 47,3 persen meninggal akibat virus ini.

"Ini membuktikan lansia risiko tertularnya tinggi," kata dia.

 

6 dari 7 halaman

Tetap Prioritaskan Tenaga Kesehatan

Meski demikian, lansia yang mendapatkan prioritas terlebih dahulu untuk menerima vaksinasi Covid-19 adalah para tenaga kesehatan.

"Dengan prioritas pertama adalah tenaga kesehatan," tegas Budi Gunadi.

Dia pun mengatakan, ada sekitar 11 ribu tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun yang menjadi prioritas menerima vaksinasi Covid-19 ini.

7 dari 7 halaman

Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.