Sukses

Pimpinan DPR Sesalkan Penurunan Insentif Nakes yang Tangani Pasien Covid-19

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyebut insentif bisa menjadi salah satu semangat nakes untuk bertugas selama pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyesalkan keputusan pemerintah yang menurunkan insentif bagi tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pandemi Covid-19.

Untuk itu, Azis meminta pemerintah mengkaji dan mempertimbangkan kembali besaran penurunan insentif bagi nakes. 

"Mengingat para nakes sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 berjuang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien terinfeksi Covid-19. Bahkan di antara mereka sampai kehilangan nyawa saat bertugas," kata dia di Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Azis menyebut insentif bisa menjadi salah satu semangat nakes untuk bertugas selama pandemi Covid-19.

"Insentif nakes merupakan bentuk apresiasi dari negara untuk memotivasi dan menjaga spirit nakes untuk menangani pasien Covid-19, maka sangat disayangkan bila insentif nakes mengalami penurunan," tambahnya. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyaluran Insentif Diawasi

Politikus Golkar itu juga mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengawasi penyaluran pemberian insentif yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Azis juga meminta Pemda menyederhanakan proses administrasi untuk mempercepat penyaluran dana insentif.

"Rumah sakit rujukan Covid-19 agar aktif mendata nakes yang berhak mendapatkan insentif guna diajukan kepada Kemenkes dan Pemda masing-masing, sehingga dapat segera diproses untuk pencairan serta melaporkan kembali apabila telah menerima dana insentif. Sehingga proses penyaluran dana insentif dapat diverifikasi dan dimonitor," ujarnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.