Sukses

Refleksi Wapres Ma'ruf Amin soal Covid-19: Kasus Masih Tinggi, Patuhi Prokes

Wapres Ma'ruf Amin merefleksi soal pandemi Covid-19 di Tanah Air. Dia menyoroti, tingkat penularan dan jumlah korban meninggal akibat infeksi Virus Corona yang masih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin merefleksi soal pandemi Covid-19 di Tanah Air. Dia menyoroti, tingkat penularan dan jumlah korban meninggal dunia akibat infeksi Virus Corona yang masih tinggi.

Ma'ruf Amin pun mendorong masyarakat agar meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) terkait Covid-19.

"Hal ini bukan semata-mata untuk kepentingan pemerintah tetapi lebih untuk menjaga diri dan keluarga," kata Ma'ruf Amin dalam siaran persnya, Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Dia mencatat, penyakit akibat Virus Corona ini telah menelan korban lebih dari 103 juta orang dan 2,2 juta orang meninggal dunia di berbagai belahan dunia.

Di Indonesia, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 harian juga terus naik dengan tingkat penularan yang tinggi. Bahkan, kasus baru Covid-19 di Tanah Air naik 14.518 kasus pada 30 Januari 2021 lalu.

"Secara kumulatif jumlah yang tertular di Indonesia telah melebihi 1.078.000 penduduk dan tidak kurang dari 29.998 jiwa yang meninggal dunia akibat terjangkit infeksi Covid-19," kata Ma'ruf Amin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Tak Disiplin

Ma'ruf mengungkap, sejak awal, pemerintah telah berupaya untuk mengedepankan kebijakan protokol kesehatan untuk menangani pandemi Covid-19. Yaitu dengan 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun menggunakan air yang mengalir dan menjaga jarak fisik.

Selain itu, pemerintah meminta warga membatasi mobilitas di tempat umum, serta menghindari kerumunan.

"Untuk itu, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar masyarakat terhindar dari penularan," imbuh dia.

Namun, kata dia, masih banyak masyarakat yang tidak disiplin dan mengabaikan anjuran 3M, sehingga tingkat penularan terus meningkat. Akibatnya, rumah sakit dan tenaga kesehatan tidak dapat menampung jumlah pasien dan tingkat kematian pun naik.

Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk menangani wabah Covid-19 secara khusus di wilayah-wilayah tertentu khususnya Jawa dan Bali dengan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan terus berupaya menuntaskan program vaksinasi, yang bertujuan untuk terciptanya kekebalan komunitas (herd immunity).

"Herd immunity ini baru bisa tercapai kalau 70% atau 182 juta dari 270 juta penduduk Indonesia melakukan vaksinasi. Untuk itu, saya meminta masyarakat untuk terus mematuhi segala anjuran pemerintah terkait dengan penanganan pandemi Covid-19," Ma'ruf menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.