Sukses

Top 3 News: Prosesi Tabur Bunga Keluarga Korban Sriwijaya Air yang Penuh Haru

Keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 melakukan tabur bunga dari atas Kapal KRI Semarang, di Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Suasana penuh haru saat keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 melakukan prosesi tabur bunga di Kepulauan Seribu menjadi berita terpopuler pertama di top 3 news, Jumat, 23 Januari 2021.

Tangis keluarga pecah saat detik-detik penghormatan terakhir kepada para korban akan dilakukan. Meski mereka tak saling mengenal, para keluarga korban Sriwijaya Air saling menguatkan.

Total ada 62 penumpang termasuk awak kabin yang menjadi korban saat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak tersebut jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari 2021. Hingga Jumat kemarin, jumlah jenazah yang teridentifikasi 47 orang. 35 di antaranya telah diserahkan kepada keluarga. 

Berita lainnya terkait perkembangan terkini kasus Covid-19 di Tanah Air. Terjadinya lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir berimbas pada angka keterpakaian tempat tidur di sejumlah rumah sakit rujukan.

Ada sekitar sembilan provinsi yang dilaporkan tingkat keterpakiannya terisi lebih dari 70 persen. Posisi pertama dan kedua ditempati Banten dengan  87,42 persen dan DKI Jakarta 86,70 persen. 

Tragedi Tugu Tani, 22 Januari 2012 menjadi cerita pilu yang tak kalah menyita sorotan pembaca Liputan6.com. Diduga tengah dipengaruhi minuman keras, minibus hitam bernomor polisi B 2479 IX yang dikemudikan Afriyani Susanti, menabrak pejalan kali di kawasan Tugu Tani, Minggu siang, 22 Januari 2012.

Peristiwa tersebut menewaskan sembillan orang. Oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Afriyani Susanti divonis 15 tahun penjara. 

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Jumat, 22 Januari 2021:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Tangis Pecah Saat Tabur Bunga Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182

Tangis keluarga korban penumpang Sriwijaya Air SJ 182 pecah, saat detik-detik penghormatan upacara tabur bunga di Kepulauan Seribu dimulai. Doa dihaturkan kepada mereka para korban insiden jatuhnya pesawat tersebut.

"Semoga keluarga ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan dan yang meninggalkan diberi tempat terbaik oleh Tuhan Yang Maha Esa," ujar doa dari pemuka agama sebelum upacara tabur bunga dimulai dari atas Kapal KRI Semarang, di Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021).

Satu per satu perwakilan keluarga korban Sriwijaya Air membawa baki berisi kelopak mawar merah dan putih. Kru Pilot, pramugari, dan sederet keluarga penumpang menebar bunga tersebut ke laut.

Seketika, suara tangis terdengar mengencang di KRI Semarang. Tidak ada kata yang terucap, hanya air mata menetes dan pelukan yang saling menguatkan.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. 5 Perkembangan Terkini Covid-19 di Indonesia

Tim Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 kembali menyampaikan perkembangan terkini penyebaran virus Corona di Indonesia.

Menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah, ada sembilan provinsi yang angka keterpakaian tempat tidur di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 berada di atas 70 persen.

"Standarnya adalah kita ingin di bawah 70 persen," kata Dewi Nur Aisyah dalam dialog virtual dari Graha BNPB pada Rabu, 20 Januari 2021.

Selain itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito menyampaikan, meningkat tajamnya kasus Corona di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir ini tak berkaitan dengan adanya varian baru virus SARS-CoV-2 di Inggris.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. 22 Januari 2012: Tragedi Tugu Tani Tewaskan 9 Orang

Kondisi lalu lintas di sekitar Gambir Jakarta Pusat, cenderung sepi pada Minggu sekitar pukul 11.12 WIB, 22 Januari 2012 lalu. Sepulang berolahraga, warga masih menikmati udara segar dengan berjalan kaki di pendestrian dekat Tugu Tani, termasuk Zulhendri Ali.

Namun di tengah perjalanan, sebuah kendaraan minibus hitam bernomor polisi B 2479 IX melaju kencang. Ia melihat pengemudi seperti tak mampu mengendalikan kendaraan hingga menabrak 13 orang yang berada di trotoar. Para korban terlihat terpental.

Bukannya bertanggung jawab, pengemudi tersebut malah terus menginjak gas memacu kendaraannya. Mobil akhirnya terhenti setelah menabrak halte dan pembatas jalan.

Polisi kemudian turun tangan menyelidiki penyebab kecelakaan. Pengemudi Afriyani Susanti diamankan untuk dimintai keterangan. Pengakuannya kepada polisi, Afriyani berkendara dengan kecepatan tinggi karena situasi jalanan yang sepi.

"Pengemudi mengaku lost control saat menyetir," kata Dirlantas Polda Metro Jaya saat dijabat oleh Kombes Dwi Sigit Nurmantyas, Selasa 24 Januari 2012.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.