Sukses

Pemkot Bogor Mulai Operasikan Rumah Sakit Lapangan untuk Pasien Covid-19

Pemerintah Kota Bogor hari ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Lapangan bagi pasien Covid-19 di kawasan GOR Pajajaran.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor hari ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Lapangan bagi pasien Covid-19 di kawasan GOR Pajajaran.

Kepala RS Lapangan Bogor Yeti Hariyati mengatakan, keberadaan RS Lapangan ini bertujuan untuk mengatasi ketersediaan tempat tidur pasien di rumah sakit rujukan Covid-19. Meski begitu, fasilitasnya tetap lengkap.

"Fasilitas pelayanan lengkap. Perawatan yang kami lakukan berbasis standar, sesuai dengan pelayanan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan," kata Yeti, Senin (18/1/2021).

Adapun yang tersedia di RS Lapangan bagi pasien Covid-19 antara lain, alat-alat kesehatan tersebut meliputi bed dua crank untuk pasien, tiang infus, troli emergency, tabung oksigen, x-ray mobile, EKG, alat rekam jantung, alat tensimeter, stetoskop, alat pengukur suhu, oxymetry, dan peralatan lain yang menunjang untuk memantau kondisi pernapasan pasien.

Di rumah sakit darurat ini tersedia 64 tempat tidur dengan rincian 56 tempat tidur untuk perawatan isolasi dan delapan tempat tidur di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).

Apabila kondisi kesehatan pasien semakin memburuk, maka pihak RS Lapangan akan merujuk si pasien ke RSUD Kota Bogor atau ke rumah sakit yang jenjangnya lebih tinggi.

Di rumah sakit ini, pihaknya hanya merawat pasien positif Covid-19 dengan hasil pemeriksaan melalui tes PCR. Pasien yang akan dirawat di rumah sakit ini harus menyertakan surat rujukan baik dari Puskesmas atau RS umum yang sudah tidak dapat menampung pasien.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Habiskan Rp 3 Miliar

Humas dan Sekretariat RS Lapangan Kota Bogor, Armein Sjuhary Rowi mengungkapkan, pengadaan alat kesehatan dan fasilitas pendukung untuk perawatan pasien Covid-19 di RS Lapangan menghabiskan anggaran sebesar Rp 3 miliar. Anggaran tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Total bantuan dana sebesar Rp 16 miliar kita bagi sesuai dengan kebutuhan. 18 hingga 19 persen atau sekitar Rp 3 miliar digunakan untuk alkes RS Lapangan," kata Armein.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.