Sukses

Telkom Ajak Netflix untuk Berikan Layanan Terbaik kepada Masyarakat Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya maksimal mendukung produktivitas masyarakat Indonesia, melalui layanan akses internet untuk berbagai kebutuhan primer yang mengubah kebiasaan (behavior) masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda di Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya maksimal mendukung produktivitas masyarakat Indonesia, melalui layanan akses internet untuk berbagai kebutuhan primer yang mengubah kebiasaan (behavior) masyarakat. Layanan akses internet ini digunakan mulai dari belajar dari rumah (Learning From  Home) hingga bekerja dari rumah (Work from Home). 

Telkom sebagai penyedia jaringan telekomunikasi, hingga akhir tahun 2020 telah membentangkan fiber optic-nya sepanjang 166.343 kilometer dari pusat kota hingga ke pelosok desa di seluruh wilayah nusantara. Hal ini setara dengan membentangkan fiber optic seluas 4 kali keliling bumi. Saat ini dari 514  kabupaten/kota, setidaknya 96,5% kabupaten/kota atau sebanyak 496 kabupaten/kota telah dijangkau  IndiHome. Di wilayah kecamatan, IndiHome berhasil menjangkau 72,1% kecamatan atau sebanyak 5.115  dari 7.094 kecamatan dan di tingkat kelurahan/desa, IndiHome telah menjangkau 41% kelurahan/desa atau sebanyak 34.285 dari 83.447 kelurahan/desa.  

IndiHome hadir tidak hanya di klaster-klaster tertentu di kota besar dengan hanya mempertimbangkan return on investment (ROI) besar tapi juga sebagai garda terdepan bangsa untuk mendukung masyarakat tetap bisa maju dan beraktivitas dalam situasi pandemi saat ini. Hal ini dibuktikan 9 pulau terluar di Indonesia juga telah dijangkau oleh IndiHome antara lain Pulau Bintan, Pulau Karimun, Pulau Kei, Pulau  Alor, Pulau Simeulue, Pulau Weh, Pulau Sebatik, Pulau Rote, Pulau Sabu. Aksi nyata tersebut, mengantarkan IndiHome sebagai layanan fixed broadband terbesar dan menjadi market leader dengan 85% market share di Indonesia. Jumlah pelanggan IndiHome sampai akhir tahun 2020 mencapai 8 juta pelanggan. 

Segala aktivitas yang serba daring, berdampak signifikan pada jumlah konsumsi bandwidth di Indonesia. Telkom berharap kepada segenap lapisan masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi internet, terutama saat mengakses layanan dari penyedia konten hiburan milik content provider asing yang mengkonsumsi jumlah bandwidth lebih besar. Selain itu, content provider pun juga diharapkan dapat turut  serta berkontribusi khususnya dalam upaya peningkatan kualitas bandwidth yang dapat dirasakan oleh  seluruh pelanggan di Indonesia.

“Saat ini pelanggan IndiHome 8 juta, tetapi device connected atau perangkat yang terhubung dengan IndiHome selama pandemi sejumlah 66 juta, artinya Wifi IndiHome menjadi pusat koneksi di rumah untuk kegiatan masyarakat,” kata Direktur Consumer Service Telkom, FM Venusiana R. 

Untuk kenyamanan layanan, Telkom selalu menjaminkan kapasitas infrastruktur dan bandwidth. “Kami  berharap semua saling mendukung, masyarakat bijak dalam mengonsumsi internet, dan para penyedia  konten dapat segera bekerjasama dengan operator internet untuk bisa meningkatkan layanannya kepada masyarakat,” lanjut Venusiana. 

Untuk diketahui, ada tiga cara layanan konten atau sering disebut layanan Over-the-Top (OTT) dapat  dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Pertama dengan cara direct peering (sambungan langsung antara  operator Internet dengan Penyedia OTT), kedua Content Delivery Network (CDN) di mana Penyedia OTT dapat menyewa CDN milik operator internet dan ketiga melalui gateway Internet Exchange (IX) yaitu  menggunakan saluran bandwidth internasional milik operator internet yang dapat dilewati oleh semua  penyedia OTT dengan peluang yang sama.  

Sejak Telkom membuka kembali layanan Netflix di layanan fixed broadband IndiHome pada Juli 2020 lalu, Netflix menyalurkan kontennya dengan menggunakan cara ketiga yaitu melalui Internet Exchange (IX) di  Global sehingga bandwidth yang terhubung ke IX digunakan secara bersama sama dengan konten lainnya yang belum mempunyai direct peering ataupun CDN di Indonesia. Akibatnya, performansi kualitas Netflix tergantung pada kondisi pipa bandwidth tersebut. Di sisi lain, Telkom juga perlu menjaga akses dari  pelanggan ke arah content lainnya. 

Terkait dengan informasi yang disampaikan di website Netflix yang mengarahkan opini masyarakat dengan Ranking Kecepatan maka itu adalah cara yang kurang bijak di saat diskusi terkait penyediaan layanan berkualitas sedang dilakukan B2B (Business to Business) antara 2 Perusahaan. Telkom menjamin tidak ada pembedaan perlakuan untuk semua Over-the-Top (OTT) termasuk Netflix ketika menggunakan  Internet Exchange (IX) atau saluran bandwidth internasional milik Telkom. 

Telkom berharap, OTT asing seperti Netflix dapat menyimpan dan memproses datanya di Indonesia bukan  di luar negeri. Terdapat berbagai dampak negatif yang terjadi jika data center berada di luar negeri. Di antaranya, tidak ada kedaulatan data atau rawan disalahgunakan oleh pihak lain, cadangan devisa  Indonesia semakin terkuras dan ketiga jika ada masalah teknis tidak dapat diselesaikan dengan cepat. 

“Jika kondisi ini dibiarkan, belanja modal dan beban operasi hanya habis untuk peningkatan kapasitas jaringan demi Netflix saja. Ini semua ditanggung Telkom. Sementara dari Netflix tak ada upaya apapun, monopoli penggunaan bandwidth oleh Netfilx saat ini sudah sangat besar dan diskriminatif," jelas Dian  Rachmawan, Direktur Wholesale & International Service Telkom. 

Sejauh ini, Telkom sudah menawarkan solusi kerjasama kepada Netflix untuk menggunakan direct peering atau Content Delivery Network (CDN), namun sampai saat ini tidak ada tanggapan apapun dari pihak Netflix. Solusi tersebut bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan kontribusi pajak  dari penyedia OTT dari luar negeri. Selain itu, solusi tersebut juga dilakukan demi kepentingan pelanggan agar dapat menikmati seluruh layanan konten dengan nyaman dan berkualitas.  

“Sikap Netflix ini berbeda dengan yang mereka lakukan di negara asalnya di mana Netflix bersedia melakukan kerjasama direct peering dengan operator setempat seperti AT&T, Comcast, dan Verizon. Kontribusi Netflix bagi perekonomian Indonesia terbilang sangat kecil, hanya lewat PPN dari pelanggan 

Netflix Indonesia saja. Sementara kita harus menambah kapasitas jaringan agar pelayanan terhadap pelanggan Telkom tetap terjaga,” lanjut Dian. 

Telkom bersama layanan fixed broadband unggulan milik bangsa yaitu IndiHome terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia, baik dari penyediaan akses konektivitas yang stabil hingga kebutuhan entertainment yang sesuai dengan moral bangsa demi terwujudnya Indonesia Maju.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini