Sukses

BNPB Akan Berikan Bantuan Rp 50 Juta untuk Rumah Rusak Berat di Gempa Sulbar

Besaran dana stimulan bervariasi tergantung tingkat kerusakan rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan akan memberikan dana stimulan bagi warga Sulawesi Barat yang terdampak gempa bumi. Dana stimulan tersebut akan digunakan untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat gempa.

Besaran dana stimulan bervariasi tergantung tingkat kerusakan rumah. Bagi warga yang rumahnya rusak berat akan mendapatkan dana stimulan sebesar Rp 50 juta. Sedangkan warga yang memiliki rumah rusak sedang sebesar Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta.

Doni menyebut, besaran dana stimulan tersebut sesuai usulan pemerintah Sulawesi Barat kepada pemerintah pusat melalui BNPB.

"Ini merupakan usulan dari pemerintah Provinsi Sulbar kepada pemerintah pusat melalui BNPB," jelas Doni, Minggu (17/1/2021).

Doni memastikan pemerintah akan memberikan atensi kepada masyarakat Sulawesi Barat yang terdampak gempa bumi. Menurutnya, kerusakan rumah warga akibat gempa bumi merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.

"Pemerintah pasti akan memberikan perhatian kepada masyarakat yang menjadi korban, termasuk rumah yang rusak nanti menjadi tanggung jawab BNPB bersama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

56 Warga Meninggal Dunia

Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat diguncang gempa bermagnitudo 6,2 pada Jumat (15/1/2021), pukul 01.28 WIB. Data sementara, 56 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Rinciannya, 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan lainnya di Kabupaten Majane.

Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan. Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap.

 

Reporter: Titin Supriatin/Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.