Sukses

TNI AL Siapkan Posko Penyaluran Bantuan Gempa Sulawesi Barat dan Banjir Kalimantan

TNI Angkatan Laut mendirikan beberapa pos komando (posko) bencana gempa bumi dan banjir di tiga kota yakni, DKI Jakarta Surabaya, dan Makassar.

Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Laut mendirikan beberapa pos komando (posko) bencana gempa bumi dan banjir di tiga kota yakni, DKI Jakarta Surabaya, dan Makassar. Posko dirikan dalam rangka melaksanakan operasi kemanusian membantu korban gempa di Sulawesi Barat dan banjir di Kalimantan Selatan.

"Pendirian posko bencana ini bertujuan supaya memudahkan pengumpulan bahan bantuan sosial (Bansos) dari para donator yang berasal dari instansi, organisai maupun masayarakat," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Julius Widjojono dalam keterangan tertulis, Minggu (17/1/2021).

Julius mengatakan, setelah bantuan terkumpul, TNI AL akan membawanya menggunakan Kapal Perang (KRI) untuk diberikan kepada para korban bencana gempa Sulbar dan banjir Kalimantan.

"Dalam penyaluran bansos, TNI AL akan bekerja sama dengan pihak-pihak instansi yang berwenang dalam penyaluran bantuan," kata Julius.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lokasi Posko

Posko-posko yang didirikan TNI AL tersebar di sejumlah tempat, yakni:

DKI Jakarta

- Kantor Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut (Dispotmaral) Jalan Boulevard Bukit Gading Raya No 10 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara

- Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jalan Raya Pelabuhan, Pos IX Tanjung Priuk Jakarta Utara

- Markas Komando Koarmada I Jalan Gunung Sahari 67 Jakarta Pusat

Surabaya

- Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya, Pertokoan Jala Jaya, Jalan Sarwajala Nomor 2 Ujung, Semampir.

Makassar

- Lantamal VI Makassar Jalan Yos Sudarso Nomor 308.

 

Sebelumnya, BNPB menyampaikan update atau perkembangan terbaru terkait jumlah korban akibat dampak gempa di Mamuju dan Majane, Sulawesi Barat. Total ada 56 orang meninggal dunia.

Adapun rinciannya, 47 orang meninggal duni akibat gempa di Mamuju, serta sembilan orang akibat gempa di Majane.

"Berdasarkan data per 16 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 56 orang," kata Radiyta.Selain itu, ada 637 orang terluka di Kabupaten Majene dengan rincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan.

Sedangkan sebanyak 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap akibat gempa di Mamuju.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.