Sukses

3 Hal Terkait Banjir Kalsel hingga Rendam Ribuan Rumah Warga

Ketinggian banjir di setiap wilayah di Kalimantan Selatan, bervariasi. Di Kabupaten Banjar, ketinggian muka air mencapai atap rumah warga.

Liputan6.com, Jakarta Banjir merendam sejumlah wilayah di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kondisi tersebut diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan terhitung sejak sepekan terakhir.

Wilayah yang terendam banjir antara lain Kabupaten Banjar, Tanah Lot, dan Balangan.

Ribuan warga pun kini memilih untuk mengungsi ke sejumlah posko-posko aman yang disiapkan oleh pemerintah daerah setempat.

Di Kabupaten Banjar, dilaporkan ada sekitar 1.770 warga Kecamatan Simpang Empat yang telah diungsikan. Mereka tersebar di enam desa.

"Mulai Senin, banjir terjadi dan terus naik. Pada Senin malam, seluruh warga dari enam desa, terpaksa kami evakuasi, karena air di sebagian daerah mencapai atap rumah warga," kata Sekretaris Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Alipudin, Kamis, 14 Januari 2021, dilansir Antara.

Ribuan warga di Kabupaten Tanah Laut, kini juga telah berada di lokasi pengungsian yang tersebar di lima titik. Menurut Kabid Humas BNPB, Rita Rosita Simatupang, banjir diakibatkan melupanya Sungai Pelaihari. Ketinggian muka air mencapai 200 sentimeter.

Mengingat kondisi banjir yang terus meluas di wilayahnya, Gubernur Kalimanan Selatan Sahbirin Nur, telah menetapkan status tanggap darurat.

"Dikhawatirkan akan terdampak pada terganggunya aktivitas ekonomi, sosial, dan kesehatan masyarakat di 13 kabupaten dan kota tersebut," kata Sahbirin dalam isi surat pernyatannya, Kamis, 14 Januari 2021.

Berikut sejumlah hal terkait banjir yang merendam wilayah Kalimantan Selatan dihimpun dari Liputan6.com:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3.571 Unit Rumah di Balangan Terendam Banjir

Sebanyak 3.571 unit rumah terendam banjir di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan akibat hujan dengan intensitas tinggi hingga menyebabkan meluapnya sungai Balangan dan Sungai Pitap.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati merilis rincian dari kerugian materil tersebut. Antara lain rumah terendam di Kecamatan Halong, sebanyak 931 unit, Kecamatan Paringin 20 unit, Kecamatan Juai 576 unit, Kecamatan Paringin Selatan 336 unit, Kecamatan Tebing Tinggi 836 unit dan Kecamatan Awayan 872 unit.

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan menginformasikan bahwa saat ini banjir belum surut, tinggi muka air terpantau sekitar 50-150 cm.

Selain itu, BPBD Kabupaten Balangan juga melaporkan 11.816 jiwa terdampak banjir tersebut. Antara lain di Kecamatan Halong 2.952 jiwa, Kecamatan Paringin 93 jiwa, Kecamatan Juai 1.888 jiwa, Kecamatan Paringin Selatan 964 jiwa, Kecamatan Tebih Tinggi 2.828 jiwa, dan Kecamatan Awayan 3.091 jiwa.

Untuk jumlah pengungsi yang telah dievakuasi akibat banjir masih dalam proses pendataan.

3 dari 4 halaman

Ribuan Warga Mengungsi

Sementara itu, di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terdapat 21.990 jiwa terdampak bencana banjir. 

"6.661 KK yang terdiri dari 21.990 jiwa terdampak banjir. Saat ini mereka sedang mengungsi di 5 titik pengungsian dan masih dalam pendataan kami," kata Kabid Humas BNPB, Rita Rosita Simatupang dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).

Tak hanya itu, ada sekitar 6.346 rumah juga terendam banjir. Saat ini akses jalan dari Pelaihari ke Banjarmasin terputus.

Rita mengungkapkan bahwa banjir kali ini disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi sejak awal tahun 2021. Sehingga air sungai di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut meluap.

"Air sungai Pelaihari meluap akibat insensutas hujan tinggi. Namun langit Kalsel saat ini berawan dan TMA (tinggi muka air) saat ini 150 cm - 200 cm," ujar Rita.

Sebanyak 1.770 warga di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Kalsel, kini juga memilih untuk mengungusi. 

Di kecamatan tersebut, ada sekitar enam desa yang masih terendam banjir.  Yaitu Desa Sungai Langsat sebanyak 169 KK, Desa Sungai Raya, dengan jumlah pendudukan paling banyak sebanyak 536 KK, Desa Lawiran sebanyak 255 KK, Desa Tanah Intan 454 KK, Desa Sungai Tabuk sebanyak 160 KK, dan Desa Lok Jantung sebanyak 219 KK.

Sekretaris Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Alipudin di Simpang Empat, mengatakan, sejak Senin malam, banjir mulai merendam enam desa di wilayah tugasnya.

"Mulai Senin banjir terjadi dan terus naik. Pada Senin malam, seluruh warga dari enam desa, terpaksa kami evakuasi, karena air di sebagian daerah mencapai atap rumah warga," katanya, Kamis, 14 Januari 2021, dilansir Antara.

4 dari 4 halaman

Tetapkan Status Tanggap Darurat

 

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Nur meningkatkan status dari siaga darurat ke status tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang. Status ini ditingkatkan setelah melihat hasil laporan dari 13 kabupaten dan kota se-Kalsel.

Peningkatan status ini tertuang dalam surat pernyataan yang ditandangani Sahbirin pada tanggal 14 Januari 2021.

Menurut Sahbirin, berdasarkan laporan dari kabupaten dan kota, bencana-bencana tersebut kini memiliki resiko tinggi.

Menindaklanjuti dari surat pernyataan Bupati Banjar dan Bupati Tanah Laut yang telah lebih dulu meningkatkan status kebencanaan tersebut, Pemerintah Provinsi Kalsel perlu melakukan hal serupa.

Di Kabupaten Banjar  status tanggap darurat ditetapkan setelah kabupaten itu dilanda banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang. Sedangkan di Kabupaten Tanah Laut status ditingkatkan untuk bencana banjir dan angin puting beliung.

"sehubungan dengan hal tersebut, saya atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan ini menyatakan bahwa kejadian dimaksud sebagai bencana alam dengan ini menetapkan dan meningkatkan status siaga darurat," kata Sahbirin. 

 

(Fifiyanti Abdurahman)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.