Sukses

Fokus Sakti Wahyu Trenggono Saat Jadi Menteri KKP

Wahyu Trenggono menyatakan, KKP di bawah kepemimpinannya akan memaksimalkan potensi kelautan Tanah Air. Di samping juga mengembangkan potensi wisata bahari di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sakti Wahyu Trenggono dipilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi menduduki posisi Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) menggantikan Edhy Prabowo yang tersandung dugaan kasus korupsi. Trenggono mengaku kaget kala dirinya dipilih untuk menakhodai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Wahyu Trenggono menyatakan, KKP di bawah kepemimpinannya akan memaksimalkan potensi kelautan Tanah Air. Di samping juga mengembangkan potensi wisata bahari di Indonesia.

"Begitu melimpah ikan-ikan di lautan dan begitu melimpah juga potensi-potensi di kelautan, baik itu sektor pariwisata kemudian industri perikanan dan lain sebagainya, termasuk budidaya," urai Sakti Wahyu pada Selasa sore (22/12/2020).

Kendati begitu, pria yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) itu menyatakan, KKP di bawah komandonya tak meninggalkan program-program kelestarian lingkungan.

"Dan tentu tidak melupakan dengan kesinambungan lingkungan. Itu yang kami lakukan jika nanti kami resmi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan," papar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wujudkan Indonesia Maju

Sakti berjanji akan mewakafkan dirinya untuk mengabdikan diri dalam tugas-tugas sebagai Menteri KP tersebut. Tak lupa ia juga memohon doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk mengemban jabatan barunya tersebut.

"Dan saya sudah mewakafkan diri semenjak saya jadi Wakil Menteri Pertahanan sama seperti Mas Sandi yang mewakafkan diri bagi bangsa ini dan bekerja keras untuk bangsa ini. Saya mohon doa juga kepada seluruh bangsa Indonesia agar saya bisa amanah dan menjalankan amanah dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden dengan membantu beliau mewujudkan Indonesia maju," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.