Sukses

Tak Ada Rekaman Saat Baku Tembak FPI, Dirut Jasa Marga: CCTV Kebetulan Terganggu

Dirut Jasa Marga mengatakan, sebenarnya pihaknya akan melakukan perbaikan. Hanya saja, kondisi hari itu tengah terjadi hujan.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, ada gangguan perekaman pada CCTV di sepanjang jalan Tol Jakarta-Cikampek. Akibat hal itu, 23 CCTV mulai dari KM 49 - KM 72 tidak dapat melakukan perekaman data dalam rentang waktu terjadinya insiden tewasnya 6 orang Laskar FPI.

"Itu di 23 titik itu tidak kekirim data. Tidak ada rekaman," kata Subakti di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (14/12/2020).

Subakti melanjutkan, sebenarnya pihaknya akan melakukan perbaikan. Hanya saja, kondisi hari itu tengah terjadi hujan, sehingga perbaikan terjadi keterlambatan.

"Karena mau perbaikan hujan, karena itu kan harus dideteksi pakai satu alat sehingga perlu waktu," klaim Subakti.

Dengan gangguan selama beberapa jam tersebut, Subakti menegaskan bahwa CCTV dimiliki bukan rusak namun hanya mengalami gangguan.

"Kalau kemudian mengenai CCTV kemudian dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak, CCTV kita itu semuanya berfungsi, kemarin memang kebetulan terganggu (KM 49-72), tapi di gerbang-gerbang ada semua," tandas Subakti.

Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) Raddy R Lukman pada Selasa 8 Desember 2020 mengatakan, ada gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre Optic di Km 48+600 sejak hari Minggu (6/12/2020) pukul 04.40 WIB.

Gangguan di titik tersebut mengakibatkan jaringan CCTV mulai dari Km 49+000 (Karawang Barat) sampai dengan Km 72+000 Cikampek menjadi offline/mati. Namun karena alasan cuaca yang hujan dan kondisi lalu lintas, perbaikan baru dapat diselesaikan pada hari Senin (7/12/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

Sebelumnya, anggota Polda Metro Jaya dan anggota Front Pembela Islam (FPI) terlibat baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50. Hal itu terjadi pada pukul 00.30 WIB, Senin (7/12/2020).

Akibat peristiwa itu, enam laskar FPI pengawal Rizieq Shihab itu meninggal. Komnas HAM pun telah membuat tim khusus untuk mengusut insiden penembakan 6 anggota Front Pembela Islam atau FPI oleh polisi. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komnas HAM Panggil Dirut Jasa Marga dan Kapolda Metro Jaya

Komnas HAM memanggil Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Senin (14/12/2020). Menurut Ketua Komnas HAM Taufan Damanik, hal itu dilakukan guna menggali keterangan terkait tewasnya enam orang Laskar FPI.

"Jam 10 pemeriksaan Dirut Jasa Marga, jam 13.00 dengan Kapolda Fadil Imran, kita terus mengumpulkan bahan-bahan," ujar Damanik, Senin (14/12/2020).

Damanik melanjutkan, dalam tiga hari terakhir, Komnas HAM telah bekerja terjun langsung ke tempat perkara baku tembak FPI dengan polisi di KM 50 Tol Jakarta Cikampek. Dia menyatakan, seluruh informasi diperoleh masih didalami.

"Ya sudah melakukan olah lapangan tiga hari. Saya pada hari ketiga juga turun langsung. Kita masih dalam proses penelusuran, data, fakta, segala macam," jelas Damanik.

Terkait investigasi ini, Damanik meminta publik bersabar dengan kerja yang dilakukan tim Komnas HAM. Dia mengatakan, adanya pro kontra di masyarakat membuat penelusuran fakta di lapangan dituntut semakin terang dengan tidak membicarakan substansi sebelum valid.

"Kita tahu di publik kita ini ada pro kontra. Jadi saya kira. Itu akan sangat berpengaruh pada tim kami. Terutama tim kami yang masih muda-muda ini, karena itu kami berharap sebaiknya ini dikumpulkan semua, dianalisis, dikroscek, itu sudah substansi," tandas Damanik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.