Sukses

Jelang Musim Hujan, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi

BMKG mengimbau masyarakat waspada potensi bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan yang diprediksi berlangsung pada Januari-Februari 2021.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada potensi bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan yang diprediksi berlangsung pada Januari-Februari 2021.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal menyatakan musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia diprediksikan akan berlangsung hingga bulan April 2021.

"Peningkatan kewaspadaan diperlukan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapatkan akumulasi curah hujan dengan kriteria tinggi hingga sangat tinggi atau lebih besar 300 mm per bulan pada bulan Desember 2020-Januari 2021," kata Herizal dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/12/2020).

Kata dia daerah yang dimaksud yakni di pesisir barat Sumatera, sebagian besar pulau Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan Papua.

Berdasarkan data data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akibat bencana hidrometeorologi pada 1 Januari hingga 11 Desember 2020 mencatat bencana banjir mengakibatkan sebanyak 795.563 rumah terendam.

Lalu, rumah rusak berat 7.224 unit, rusak sedang 3.479 dan rusak ringan 12.735. Kemudian korban meninggal sebanyak 224 jiwa, hilang 26, luka-luka 271 dan mengungsi atau terdampak mencapai 4,19 juta.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siap Siaga Pemda

Karena hal itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengimbau agar semua Pemda dapat melakukan koordinasi secara berkala dengan dinas terkait untuk mengantisipasi bencana tersebut.

Selain itu, dia juga meminta agar Pemda dapat menyebarluaskan informasi peringatan dini bahaya banjir hingga tanah longsor kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah yang berisiko tinggi.

"Melaksanakan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan peraturan lain yang telah dikeluarkan pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 seperti jaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun," kata dia.

Selanjutnya, Lilik juga mengharapkan agar Pemda dapat mengaktivasi rencana operasi hingga pengaktifan pos komando (posko) penanganan darurat bencana.

"BNPB juga mengimbau masyarakat untuk melakukan upaya kesiapsiagaan, khususnya di lingkup keluarga. Setiap keluarga dapat memonitor dan menganalisis secara sederhana potensi bahaya yang ada di sekitar," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.