Sukses

Satgas Covid-19: Angka Kesembuhan di Indonesia 83,9 Persen

Doni Monardo, mengatakan, angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia sudah jauh melampaui angka kesembuhan dunia, yakni menembus 83,9%.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, mengatakan, angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia sudah jauh melampaui angka kesembuhan dunia, yakni menembus 83,9%.

Sehingga, dia meminta, masyarakat tak perlu takut atau mendiskriminasi pasien yang tertular virus Covid-19.

"Masyarakat tak perlu takut, karena mayoritas penderita Covid-19 sembuh. Di Indonesia sekarang angka kesembuhan telah menembus 83,9% dari kasus aktif, jauh di atas kesembuhan dunia yang di level 69%," ujar Doni dalam keterangannya, Minggu (22/11/2020).

Dia pun mengajak, masyarakat turut bekerjasama dengan negara dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Doni mengimbau masyarakat tak menolak jika akan dilakukan pemeriksaan Covid-19, baik melalui tes cepat maupun tes usap. "Jadi tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menolak pelacakan kontak, penanganan kesehatan adalah sebuah kerja kemanusiaan," kata Doni.

Doni menjelaskan, dengan pelacakan maka akan semakin cepat diketahui apakah virus bersarang di tubuh atau tidak. Menurut Doni, semakin cepat diketahui, maka akan memudahkan pasien menjalani pemulihan akan Covid-19. "Namun sebaliknya, bila terlambat, risiko tingkat kematian akan semakin tinggi, apalagi bila pasien juga memiliki penyakit bawaan," kata dia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data Satgas

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, ditemukan pasien dengan kategori ringan memiliki risiko kematian nol persen, pasien dengan kategori sedang mencapai 2,6%, pasien kategori berat 5,5% dan pasien kategori kritis memiliki risiko kematian 67,4%.

Doni menjabarkan, kategori kritis adalah pasien dengan komplikasi infeksi berat yang mengancam kematian, pneumonia berat, serta gagal oksigenasi dan ventilasi. Doni menyebut, tak sedikit pasien memasuki fase kritis karena sebelumnya memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi, diabetes, ginjal, dan gangguan paru.

"Tenaga kesehatan hendak memastikan gejala sakit dikenali lebih awal dan demikian juga dengan riwayat kontak pasien. Semakin cepat diketahui, penularan lebih luas bisa dicegah karena memang mayoritas penderita Covid-19 adalah orang tanpa gejala," tutur Doni.

Menurut Doni, titik paling krusial saat ini dalam memperkecil risiko kematian akibat Covid-19 dengan menjaga agar pasien tidak berpindah fase, sedapat mungkin tetap dengan gejala ringan sehingga lebih mudah disembuhkan.

"Ini adalah prioritas dokter dan tenaga kesehatan sekarang, apalagi dalam seminggu terakhir tingkat penularan cenderung meningkat," kata Doni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.