Sukses

Dana Desa Dirampas KKB, Kapolda Papua: Jadi PR Baru

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengungkapkan dana desa yang dirampas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi pekerjaan rumah (PR) baru bagi TNI-Polri.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengungkapkan dana desa yang dirampas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi pekerjaan rumah (PR) baru bagi TNI-Polri.

Paulus juga mengatakan salah satu penyebab KKB dapat membeli senjata api adalah dengan merampas dana desa.

"Salah satu penyebabnya adalah dana desa yang dirampas oleh KKB ini ketika dana ini sudah sampai ke kepala desa. Ini jadi PR kita juga," ucap Paulus, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/11/2020).

Kondisi tersebut juga diperparah dengan adanya dugaan oknum kepala desa yang terlibat dalam dana desa. Ia pun mengingatkan agar kepala desa juga tidak terlibat dalam hal tersebut.

"Ke depan, kepala desa atau kepala kampung untuk mempergunakan dana desa sebagaimana mestinya," kata Paulus.

Lebih lanjut, ia juga mengungkap KKB kerap meracuni pikiran mahasiswa dan pelajar untuk bergabung dengan kelompok separatis itu.

"Tidak sedikit mereka merekrut mahasiswa atau pelajar dengan mendoktrin mereka membenturkan dengan negara tetapi kita selalu siap untuk memberikan edukasi pemahaman karena tugas Polri dan TNI adalah mengayomi masyarakat," ujar dia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KKB Peras Pejabat Desa

Sebelumnya, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengungkap dana desa disunat KKB untuk pembelian senjata api dan amunisi. KKB memeras para pejabat desa begitu mereka tahu bahwa dana desa sudah cair.

Natalis mengatakan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua terhambat karena dana desa tersebut kerap dirampok KKB.

"KKB ini biasanya setelah mengetahui pencairan dana desa akan menunggu di perkampungan. Ketika bertemu aparat desa mereka akan meminta sebagian dana tersebut. KKB ini mengancam dengan senjata kalau tidak diberi sebagian dana itu," tutur Natalis dalam keterangannya Kamis (5/11/2020).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.