Sukses

Nama Dicatut Relawan Paslon Pilkada, Ini Respons Indikator Politik Indonesia

Hidayat menyatakan, pihaknya menduga ada pihak-pihak yang sengaja menggunakan nama Indikator.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia, mengeluarkan pernyataan sikap terkait pencatutan nama lembaganya oleh salah satu tim Pasangan calon gubernur di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Divisi Komunikasi dan Media Indikator Politik Indonesia F Hidayat menyatakan, berdasarkan informasi, pihaknya  menemukan beredarnya data dalam bentuk gambar/grafik (capture) tabel perolehan suara 2 (dua) Paslon Pilkada Provinsi Kalteng. Khususnya melalui media sosial facebook.

Beberapa akun facebook yang mengunggah hal itu, di antaranya seperti di: https://www.facebook.com/photo?fbid=136499274892132&set=pcb.1261047274250166 (Relawan Ben-ujang).

Kemudian pada akun https://www.facebook.com/photo?fbid=1271707046562633&set=pcb.1679832815509928 atau https://www.facebook.com/saras.bhocil.

Serta pada https://www.facebook.com/photo?fbid=3928533317181132&set=pcb.3928533463847784 atau https://www.facebook.com/darius.jatta.

Menanggapi hal tersebut, Hidayat menegaskan, tidak pernah mempublikasikan data survei Pilkada Kalimantan Tengah, baik dalam bentuk gambar, grafis dan sejenisnya. Kemudian tertulis di gambar (capture gambar) yang menyantumkan Indikator Pusat Kajian Opini Publik.

"Penting kami sampaikan bahwa, lembaga/institusi/nama tersebut bukan dan tidak ada hubungan sama sekali dengan lembaga kami, Indikator Politik Indonesia. Dan logo, identitas dan publikasi Indikator Politik Indonesia bisa dicek di web resmi kami www.indikator.co.id," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Dihapus

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya menduga ada pihak-pihak yang sengaja menggunakan nama Indikator.

"Kami menduga, ada pihak-pihak yang dengan sengaja menggunakan nama 'INDIKATOR' untuk menegaskan seakan-akan nama 'Indikator Pusat Kajian Opini Publik' tersebut adalah bagian dari Indikator Politik Indonesia," ungkapnya. 

Pihaknya meminta kepada pihak yang mencatut untuk menghapus postingan serta meminta maaf.

"Kami juga mengharapkan lembaga yang menamakan dirinya Indikator Pusat Kajian Opini Publik tersebut juga segera memberikan penjelasan agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat Kalimantan Tengah," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.