Sukses

Aditya Akbar, Siswa SMP yang Nilainya Kosong Akhirnya Punya Ponsel untuk PJJ

Siswa Kelas VII, SMP 286 Aditya Akbar akhirnya dapat mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pihak sekolah akhirnya memberikan sebuah handphone.

Liputan6.com, Jakarta Siswa Kelas VII, SMP 286 Aditya Akbar akhirnya dapat mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pihak sekolah akhirnya memberikan sebuah handphone.

Demikian yang diutarakan oleh Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat, Uripasih saat dihubungi awak media, Selasa (27/10/2020).

"Sudah, dari pihak sekolah sudah memberikan (handphone)," kata dia.

Uripasih mengaku langsung bergerak cepat ketika membaca berita terkait Aditya Akbar. Dia pun memanggil seluruh kepala sekolah untuk segera mendata siswa kurang mampu yang terkendala dalam hal proses belajar-mengajar. Salah satunya yang didata adalah Aditya Akbar.

Uripasih mengatakan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Aditya secara virtual. Ketika itu, Adiya menceritakan keluh-kesahnya.

"Kami menanyakan sebenarnya seperti apa? Ternyata yang kita tanya bahwa dia awalnya punya handphone tetapi kini handphone dia rusak. Nah itu disitulah dia tidak bisa mengikuti secara PJJ atau daring," ujar dia.

Uripasih memastikan, Aditya telah kembali bersekolah.

"Tadi itu anak sudah ke sekolah sudah menerima handphone dan hari ini sudah bisa belajar PJJ lagi," ucap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana dengan Nilai yang Kosong?

Sementara itu terkait nilainya yang selama ini kosong, Uripasih mengatakan, pihaknya telah meminta Aditya untuk membawa tugas-tugas yang sempat diberikan oleh gurunya ke sekolah hari ini.

"Kami minta dibawa yang sudah diisi ke sekolah agar dinilai guru. Dan saya tanya harian-harian ada tidak? Kalau harian ada maka saya cek lagi ke guru agar harian itu direkap ke guru mata pelajaran agar disampaikan ke wali kelas," ucap dia.

Sebelumnya, siswa SMP di Jakarta Barat bernama Aditya mengaku nilainya selama satu semester kosong lantaran dirinya tak bisa mengikuti pembelajaran daring disebabkan tak memiliki ponsel pintar. Bukan tanpa alasan Aditya tak bisa membeli gawai sebagai penunjang belajar online. Ayahnya yang seorang montir, kini kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Sedangkan kakaknya bernama Rivai, hanya lulusan SD dan masih menganggur.

Menurut Rivai, pihak sekolah mengetahui kendala yang dialami adiknya. Bahkan, pihak sekolah sempat mengunjungi Aditya.

Menurut Rivai, adiknya diberikan kesempatan melakukan ulangan susulan. Meskipun, tetap diminta agar pihak orangtua bisa mengusahakan kebutuhan belajar di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Mereka katanya hanya bisa membantu untuk memberi kesempatan ulangan susulan kepada adik saya. Tapi mereka juga harap orangtua dapat memenuhi kebutuhan Adit," kata Rivai, Senin (26/10/2020).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.