Sukses

Kolam Retensi Cieunteung Minimalisir Banjir di Bandung Selatan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) membangun beberapa infrastruktur sumber daya air untuk meminimalisir banjir di Bandung dan sekitarnya.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) membangun beberapa infrastruktur sumber daya air untuk meminimalisir banjir di Bandung dan sekitarnya. Berbagai program tersebut dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, salah satunya Kolam Retensi Cieunteung.

Kolam Retensi Cieunteung yang selesai dibangun pada Desember 2018 ini berfungsi untuk meminimalisir banjir dengan cara menampung debit air Sungai Citarum lalu dialirkan kembali setelah debit Sungai Citarum menurun. 

Dengan jumlah pompa sebanyak 4 buah dengan kapasitas total 12.50 m3/detik, kolam retensi ini dapat mengurangi waktu genangan pada area seluas 39 hektar, 1250 rumah, bangunan, jalan provinsi dan artiteri di Kelurahan Baleendah dan Kelurahan Andir. Selain itu luas genangan kolam retensi yang mencapai 4,75 hektar ini dapat menampung sekitar 190.000 m3 air buangan Sungai Citarum. 

“Dulu kalau banjir, air yang tergenang bisa bertahan sampai 3 minggu di daerah Baleendah dan sekitarnya, setelah ada kolam retensi ini, air yang tergenang hanya bertahan sekitar 3-4 jam saja,” tutur Sub Koordinator Pengendalian Pelaksanaan Danau dan Bendungan BBWS Citarum Andri Farhan.

Ditambah selesainya perbaikan tanggul Sungai Cisangkuy sepanjang 1500 m dan perbaikan Sungai Citarum sepanjang 830 m, maka Kolam Retensi Cieunteung dapat mereduksi banjir seluas 91 hektar, 3100 rumah, fasilitas umum, jalan di kawasan Bandung Selatan. Selain sebagai infrastruktur pengendali banjir, Kolam Retensi Cieunteung juga ditata sedemikian rupa sehingga dapat menjadi kawasan wisata bagi warga sekitar. Terdapat jogging track sepanjang 1.357 meter yang mengelilingi kolam retensi tersebut.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.