Sukses

Top 3 News: Jakarta Usai Demo RUU Cipta Kerja hingga Penyusup di Rombongan Buruh

Top 3 News hari ini, usai aksi demo penolakan RUU Cipta Kerja, sejumlah titik sentral yang kemarin digeruduk massa yang anarkis kini berangsur kondusif. Seperti di Gedung DPR dan Bundaran HI.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, demo menolak disahkannya Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Cipta Kerja) berlangsung hingga Kamis malam, 8 Oktober kemarin. Aksi massa yang anarkistis terus melakukan perlawanan kepada aparat hinggga pukul 21.35 WIB.

Kericuhan terjadi di simpang Harmoni, Jakarta Pusat. Namun, aparat berhasil memukul mundur massa dengan kendaraan taktis dan gas air mata hingga ke Jalan Hasyim Asyari sampai ke perempatan Cideng, Jakarta Pusat.

Pasca aksi demo penolakan RUU Cipta Kerja, sejumlah titik sentral yang kemarin digeruduk kelompok massa yang anarkis kini berangsur kondusif, seperti di Gedung DPR/MPR dan Bundaran HI. Meski hingga malam tadi, jalan arteri dari kedua arah belum bisa dilalui.

Sementara itu, sekitar pukul 22.30 WIB, berdasarkan pantauan Merdeka.com, kericuhan masih terjadi di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat. Bioskop Grand Theater di seberang Halte Pasar Senen, Jalan Kramat Bundar terbakar.

Tak hanya buruh, kalangan pelajar juga ikut turun ke jalan menyuarakan penolakan RUU Cipta Kerja. Sejumlah remaja bahkan menyusup ke rombongan buruh yang tengah berdemo di Gedung DPR/MPR. Hingga Kamis kemarin, ada lima remaja yang diamankan petugas. 

Mereka ditangkap di Jalan Jenderal Gatot Subroto mengarah ke Gerbang Pemuda.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 8 Oktober 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Begini Kondisi Depan Gedung DPR Malam Ini

Sejumlah wilayah di Jakarta sudah mulai dalam keadaan kondusif, pasca-aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh buruh dan mahasiswa. Aksi ini terkait penolakan pengesahan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Kapolsek Senen Kompol Ewo Sarwono mengatakan, untuk kondisi di kawasan DPR/MPR sendiri saat ini sudah mulai kondusif atau tidak adanya massa.

"(Situasi di DPR) Masih kondusif," kata Ewo saat dihubungi merdeka.com, Kamis (8/10/2020).

Meski begitu, untuk akses jalan di kawasan DPR sendiri sampai saat ini belum bisa dilalui oleh kendaraan umum.

Lantas, bagaimana dengan jalan arteri dan kawasan Bundaran HI? 

 

 

Selengkapnya... 

3 dari 4 halaman

2. Bioskop Grand Theater di Pasar Senen Terbakar Saat Masih Terjadi Demonstrasi

Kericuhan masih terjadi di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat. Bioskop Grand Theater di seberang Halte Pasar Senen, Jalan Kramat Bundar terbakar, Kamis, 8 Oktober 2020. 

Berdasarkan pantauan Merdeka.com, sampai sekitar pukul 22.30 WIB, api masih berkobar dan melahap bagian dalam bioskop.

Sejumlah petugas damkar dibantu warga masih berusaha memadamkan api yang masih berkobar.

Saat dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Senen Kompol Ewo Sarwono masih belum bisa memberikan informasi.

"Saya masih di DPR belum monitor," katanya saat dikonfirmasi Kamis kemarin.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Ketahuan Menyusup Rombongan Buruh yang Demo di DPR, Sejumlah Remaja Berlarian

Sejumlah remaja ketahuan menyusup di antara rombongan buruh yang tengah demo menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Mereka pun berlarian menghindari kejaran petugas kepolisian.

Sejauh ini ada lima remaja yang tertangkap di Jalan Jenderal Gatot Subroto mengarah ke Gerbang Pemuda.

Penyusupan tersebut terungkap saat ratusan massa yang demo memprotes pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja terus berdatangan ke Gedung DPR/MPR. Kepolisian pun menghalau pengunjuk rasa agar tidak melintas ke arah Gedung DPR/MPR.

Ketika kepolisian hendak berdialog dengan perwakilan buruh yang demo, beberapa anggota mendeteksi adanya sejumlah remaja yang bukan dari kelompok buruh, turut berada di rombongan. Remaja itu pun langsung ditangkap.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.