Sukses

Situs Diretas, DPR Gandeng Telkom dan Mabes Polri Jaga dari Hacker

Sekjen DPR RI Indra Iskandar membantah akronim DPR sudah berubah menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat. Menurutnya, tulisan itu hanya editan belaka.

Liputan6.com, Jakarta Situs Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yakni dpr.go.id mengalami kelumpuhan dan diduga telah diretas. Akibatnya situs DPR tidak bisa diakses. Bahkan tulisan Dewan Perwakilan Rakyat sempat berubah menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat.

Sekjen DPR RI Indra Iskandar membantah akronim DPR sudah berubah menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat. Menurutnya, tulisan itu hanya editan belaka.

"Kalau tulisan (Dewan pengkhianat rakyat) itu semu editan. nggak ada. Itu cuma editan saja," kata Indra saat dikonfrimasi, Kamis (8/10/2020).

Meski demikian Indra mengakui situs DPR sempat di-hack sehingga lumpuh dan tidak dapat diakses.

"Upaya untuk menghack itu memang ada sejak Senin malam sampai siang ini, masih ada upaya itu. Dan masih berat di website DPR," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koordinasi dengan Telkom dan Mabes Polri

Untuk mengatasi dari ancaman hacker, DPR telah berkoordinasi dengan Telkom dan Mabes Polri untuk menghalau peretasan.

"Sudah dimonitor juga baik dari Telkom maupun Kepolisian bareskrim. Memagari juga untuk upaya (menghindari hacker) menyerbu. Tapi memang masih agak berat sampai sekarang, tapi kami tetap memagari," jelasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.