Sukses

Belasan Pelajar di Kota Bogor Terjaring saat Hendak Ikut Demo di Jakarta

Para pelajar itu dikumpulkan di belakang halaman kantor Polresta Bogor Kota. Mereka didata dan diberikan sejumlah imbauan agar tidak kembali ikut berdemo.

Liputan6.com, Bogor - Belasan pelajar terjaring Satgas Pelajar Kota Bogor saat hendak berangkat demonstrasi ke Jakarta. Para pelajar itu terjaring di kawasan Stasiun Bogor, Selasa (7/10/2020) siang.

Para pelajar itu dikumpulkan di belakang halaman kantor Polresta Bogor Kota. Mereka didata dan diberikan sejumlah imbauan agar tidak kembali ikut berdemo.

"Pelajar yang terjaring kita lakukan pemeriksaan, pengamanan, didata nanti kita panggil pihak sekolah dan orangtuanya," ujar Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor Muhammad Ikbal.

Dia menyebutkan, 15 pelajar yang diamankan itu berasal dari SMK di Kota Bogor. Dari jumlah itu, empat remaja diantaranya yang memprovokasi pelajar lain untuk ikut berdemo di Jakarta.

"Sebab di HP keempat anak itu ada grup demo. Kalau di HP yang lainnya ga ada. Tapi sekarang baru penjaringan karena demonya berlangsung besok," terangnya.

Ikbal mengungkapkan, para pelajar berencana ikut demo ke Gedung DPR RI menolak RUU Cipta Kerja yang baru diketuk oleh wakil rakyat pafa 5 Oktober kemarin.

"Menurut info mereka akan ke Jakarta ada ajakan di media sosial, WA Grup untuk berdemo di Jakarta," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Senjata Tajam

Dari hasil pemeriksaan, para pelajar yang terjaring ada yang mengenakan seragam sekolah.

"Tidak ada senjata tajam. Mereka hanya membawa uang dan makanan saja," kata dia.

Menyusul adanya pergerakan para pelajar di Bogor yang hendak ikut berdemo di Jakarta, Satgas Pelajar bersama TNI Polri akan mengintensifkan pengawasan dan penjagaan di sekitar Stasiun Bogor dan tempat-tempat lain yang disinyalir menjadi titik keberangkatan mereka.

"Antisipasinya kita kerjasama dengan Polisi, TNI dan pihak stasiun untuk menjaring anak-anak. Karena ada juga yang tidak memakai seragam sekolah," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.