Sukses

Akademisi UIN Jakarta Sebut Isu PKI Dilanggengkan untuk Kepentingan Politik

Azyumardi menjelaskan jika dilihat secara rasional, tidak ada alasan yang kuat dan meyakinkan untuk menyatakan bahwa PKI bangkit.

Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atau UIN Jakarta, Azyumardi Azra, menyatakan bahwa kemunculan isu soal komunis di Indonesia sengaja dilanggengkan demi kepentingan politik pihak tertentu.

"Isu kebangkitan PKI adalah isu yang memang dilanggengkan, dilestarikan. Perpetuation of PKI. Begitu idenya. Untuk apa? Ya, untuk kepentingan-kepentingan politik tertentu. Lebih ke politik dan mungkin dikaitkan-kaitkan dengan agama dan lain sebagainya," kata Azyumardi dalam rilis survei SMRC “Penilaian Publik Terhadap Isu Kebangkitan PKI", Rabu (30/9/2020).

Dia menyebut, munculnya isu komunisme selalu mengiringi momentum perhelatan pemilihan umum (Pemilu) maupun pemilihan kepala daerah atau Pilkada. Hal ini, kata Azyumardi di samping untuk kepentingan politik juga demi mempertemukan beberapa aktor yang memang berkepentingan dengan hadirnya isu PKI tersebut.

"Itu karena, selain untuk kepentingan politik, isu PKI juga bisa menjadi relaying point. Menjadi titik temu kelompok-kelompok yang punya kepentingan-kepentingan politik dan punya aspirasi-aspirasi politik, khususnya, vis a vis dengan kekuasaan sekarang ini, yaitu Jokowi-Ma’ruf Amin. Jadi, isu PKI tidak akan mungkin hilang. Akan ada terus-menerus," bebernya.

Isu PKI, menurut Guru Besar UIN Jakarta itu, menjadi jualan yang renyah diperdagangkan kepada kelompok yang merasa terpinggirkan.

"Dalam proses politik selalu ada kelompok, karena berbagai faktor dan alasan, menjadi marjinal. Menjadi orang yang ada di pinggiran. Dalam prosesi marjinal itulah kemudian isu kebangkitan PKI menjadi satu jualan yang menarik dari mereka dan bisa dipasarkan untuk mendapatkan simpati dan mendapatkan dukungan," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PKI Tak Akan Bisa Bangkit di Indonesia

Azyumardi menjelaskan jika dilihat secara rasional, tidak ada alasan yang kuat dan meyakinkan untuk menyatakan bahwa PKI bangkit. Dirinya pada 2016 silam pernah menulis di Kompas dengan tajuk “Kebangkitan PKI?”, inti tulisan dia menolak bahwa PKI akan bangkit karena beberapa alasan.

Pertama, jika PKI bangkit sebagai partai akan terganjal undang-undang dan ketetapan MPR yang masih melarang ideologi Komunisme dan Marxisme dan juga Leninisme. 

"Jadi, tidak mungkin (bisa)," ujarnya. 

Azyumardi pun mempertanyakan yang dimaksud kebangkitan PKI itu apa? 

"Sebagai ideologi yang dipegang oleh orang-orang komunis? Sebagai pendekatan atau metode untuk melakukan perubahan kaum proletar versus borjuasi?" tanyanya.

"Misalnya, kaum proletar harus merampas kapital, modal dan alat-alat produksi? Sebagai metode perlawanan kepincangan keadilan, kepincangan ekonomi? Apakah itu maksudnya sebagai komunis?" lanjut dia heran.

Azyumardi meminta publik membaca realitas sosial, apakah saat ini kepincangan ekonomi sedang merajalela, apalagi di masa-masa sulit akibat Corona seperti ini? Kemungkinan itu bisa saja terjadi, tapi menurutnya tak begitu banyak.

"Kaum proletar itu kaum buruh. Baik buruh di pabrik, buruh yang jadi alat produksi, buruh yang tidak punya kapital, atau buruh tani. Kita tidak melihat gejala-gejala kaum buruh kita atau kaum petani kita menggunakan Marxisme atau Komunisme sebagai metode atau cara untuk melakukan perubahan dengan melakukan perampasan alat-alat produksi dan modal atau kapital. Kita tidak lihat itu," tegas dia.

Oleh karenanya, menurut Azyumardi tak mungkin, kalau tak mau disebut mustahil PKI dapat bernafas lagi di Tanah Air.

"Karena itu, dari sudut itu, tidak mungkin kalau disebut PKI itu bangkit kembali," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.