Sukses

Kantor Bupati Keerom Diamuk Massa Usai Pengumuman CPNS Formasi 2018

Massa yang berjumlah kurang lebih 250 orang tidak terima dengan hasil pengumuman Formasi CPNS 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan terjadi di Kabupaten Keerom, Papua, usai pengumuman hasil CPNS Formasi 2018. Dampaknya, massa melakukan perusakan dan pembakaran Kantor Bupati Keerom.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan, peristiwa itu terjadi pada Kamis, 1 Oktober 2020 sekitar pukul 16.16 WIT.

"Terjadi aksi perusakan dan pembakaran Kantor Bupati Keerom yang dilakukan oleh massa yang tidak terima hasil pengumuman CPNS Formasi 2018 di Kabupaten Keerom," tutur Kamal dalam keterangannya, Jumat (2/10/2020).

Menurut Kamal, awalnya anggota Polres Keerom melakukan pengamanan di Kantor Bupati Keerom dan tiba di lokasi sekitar pukul 13:56 WIT. Masuk sore sekitar pukul 16:16 WIT, massa yang berjumlah kurang lebih 250 orang tidak terima dengan hasil pengumuman Formasi CPNS 2018.

"Mereka melakukan perusakan di seputaran Kantor Bupati Keerom dengan melempari kaca bangunan kantor bupati dengan batu," jelas dia.

Petugas kemudian melepas tembakan peringatan dan menembakkan gas air mata. Massa juga disemprot air melalui mobil water canon.

"Selain melakukan perusakan kantor bupati, massa juga melakukan pembakaran yang menyebabkan seluruh bangunan Kantor Disnaker, Kantor PMK, hangus terbakar," kata Kamal.

Massa berhasil dipukul mundur sekitar pukul 17:22 WIT. Petugas kembali melepas tembakan ke udara dan menggunakan gas air mata untuk menghentikan aksi perusakan.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Situasi Sudah Terkendali

Situasi kini sudah dapat dikendalikan dan petugas masih berjaga di lokasi. Kamal mengimbau warga lainnya agar dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan adanya kejadian tersebut.

"Jalan Trans Papua yang sempat dipalang oleh massa telah dibuka kembali," Kamal menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.