Sukses

Merasa Ditipu, Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya Serahkan Diri

Dia pun berikrar keluar dari keanggotaan KKB di Kampung Mbua tengah Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu 26 September 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Tenius Tebuni seorang anggota kelompok kriminal sipil bersenjata (KKB) dari kelompok Rambo Lokbere Pimpinan Egianus Kogoya, menyerahkan diri. Dia pun berikrar keluar dari keanggotaan KKB di Kampung Mbua tengah Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu 26 September 2020.

"Niat Tenius Tebuni untuk menyerahkan diri dan keluar dari KKB disampaikannya kepada tokoh agama dan masyarakat di Kampung Mbua, serta meminta untuk difasilitasi dengan pihak Satgas Yonif R 323/BP," kata Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa pada Kamis (1/10/2020).

Kemudian, penyerahan diri itu disaksikan oleh perwakilan Satgas Yonif R 323/BP, tokoh agama dan perwakilan masyarakat Kampung Mbua. Di sana Tenius Tebuni mengucapkan ikrar setia untuk kembali ke pangkuan NKRI dan menandatangani surat pernyataan keluar dari kelompok KKB.

Pada proses ikrar setia, Tenius Tebuni mengungkapkan alasan dirinya bergabung dengan KKB, karena dijanjikan kebutuhan hidupnya akan dipenuhi dan diberikan uang.

Namun, dia tersadar, telah ditipu karena selama menjadi anggota KKB Militan Rambo Lokbere.

"Sering kelaparan di dalam hutan, karena kekurangan logistik, ditambah KKB tidak solid selalu terpecah-pecah dan bergerak masing- masing," ungkap Tenius.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bertentangan dengan Hati Nurani

Selain itu, Tenius mengakui, selama bergabung pada Kelompok Rambo Lokbere turut bertentangan dengan hati nuraninya.

"Kerap kali memeras dan mengancam masyarakat, serta menyakiti bahkan membunuh masyarakat yang tidak mau membantu," ungkap Tenius.

Tenius Tebuni mengakui pernah terlibat penghadangan dan kontak tembak di wilayah Habema sekitar 2017. Setelah mengucapkan ikrar, ia pun berkeinginan hidup normal kembali seperti masyarakat umum lainnya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.