Kapolri Ancam Copot Dir Narkoba yang Takut Tindak Bandar

Kapolri Rapat Kerja Perdana dengan DPR — Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis saat rapat kerja perdana dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/11/2019). Rapat membahas anggaran, pengawasan, dan isu-isu terkini di Indonesia termasuk bom bunuh diri di Polrestabes Medan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Idham Azis menegaskan komitmennya untuk memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Idham mengaku tak segan-segan menindak bandar narkoba yang merusak generasi bangsa.

"Saya benar-benar komitmen dengan masalah narkoba ini, kalau bapak pernah dengar ucapan saya ketika saya Kapolda Metro Jaya, akhir tahun 2017 dan sampai hari ini saya tidak cabut perintah saya untuk menindak tegas seluruh bandar-bandar. Apalagi bandarnya itu datang dari luar negeri yang akan merusak generasi bangsa kita," ujarnya saat raker dengan Komisi III DPR, Rabu (30/9/2020).

Idham bakal mengambil tindakan tegas untuk memberantas bandar narkoba. Menurutnya, tindakan tegas boleh dilakukan sesuai standar operasional prosedur.

"Saya akan ambil alih tanggung jawab itu, apalagi kalau mereka menyebarkan narkoba di Indonesia, yang penting melakukan nya sesuai dengan sop, tindakan tegas dan terukur," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Polisi menggerebek home industri ekstasi di Cibinong Bogor. Polisi juga berhasil mengungkap jaringan narkoba yang dikebdalikan oleh seorang api di Gunung Sindur.

2 dari 2 halaman

Ancam Dir Naroba yang Penakut

Bekas Kapolda Metro Jaya itu lalu memerintahkan Kapolda agar Direktur Narkoba di seluruh Polda tidak lemah. Idham bakal mengganti Direktur Narkoba yang penakut.

"Bapak boleh ngecek semua Kapolda, saya sudah bilang, Dir Narkoba kalau dia takut-takut saya cari pemain pengganti, banyak ini permainan pengganti kalau Dir Narkobanya 'ayam sayur', saya ingin Dir Narkoba saya jangan ada yang 'ayam sayur', itu kayak Dir Narkoba Metro bagus itu, Dir Narkoba Sumut, Riau, saya suka itu," pungkasnya.

Reporter : Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka