Sukses

Gubernur Lemhannas: Isu Komunisme Sengaja Dimunculkan untuk Kepentingan Politik

Hadirnya isu komunisme dinilai hanya menguras tenaga dan pikiran para generasi muda bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (purn) Agus Widjojo mengamini isu komunisme atau PKI setiap tahunnya menjelang tanggal 30 September, sengaja dimunculkan karena kepentingan politik.

"Karena kemunculan berulang pada saat yang tetap itu, sulit dipungkiri bahwa isu tersebut sengaja dimunculkan untuk kepentingan politik," kata Agus dalam webinar tentang 'Penggalian Fosil Komunisme untuk Kepentingan Politik?' yang digelar Political and Public Policy Studies (P3S) pada Selasa (29/9/2020).

Karenanya, tegas Agus, hadirnya isu tersebut hanya menguras tenaga dan pikiran para generasi muda bangsa.

"Seharusnya generasi muda bangsa bisa memberikan tenaganya untuk efektivitas usaha pembangunan nasional," teagas dia.

Agus menyadari sejarah tentang PKI atau komunisme tidak bisa dihilangkan karena berhubungan dengan pikiran dan keyakinin setiap orang. Namun, MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan UU Nomor 27 Tahun 1999 tentang Kejahatan Terhadap Keamanan Negara , menurut Agus sudah cukup kuat untuk mengebiri pikiran bahwa PKI akan bangkit kembali di Indonesia.

"Karena itu memperdebatkan tentang PKI merupakan hal yang sia-sia dan hanya membawa bangsa ini jalan di tempat," kritik dia.

Agus berharap, konsentrasi generasi muda saat ini dapat disalurkan dalam meningkatkan efektivitas usaha pembangunan nasional. Sebab, akan sangat mubazir energi ketika sebuah postingan di sebuah media sosial bernada provokatif direspons secara defensif oleh pihak yang berlawanan.

"Proses balas membalas ini tidak ada habisnya. Dan terkadang juga argumentasi dari proses balas membalas postingan itu sangat tidak logis dan hanya bersifat sindiran kepada pengirimnya dan keluar dari substansi," Agus menandasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pikirkan Cara Entaskan Kemiskinan

Agus Widjojo juga meyakini langkah yang lebih baik dilakukan ketimbang memikirkan kebangkitan PKI adalah mencari cara mengentaskan kemiskinan. Sebab, menurutnya PKI tidak akan muncul bila kemiskinan tuntas di Indonesia.

"Paham komunis merupakan antitesis dari kapitalisme. Komunisme bertujuan untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran dan pengungsian, jadi untuk menghadapi kebangkitan komunisme lebih baik menghilangkan segala isu yang berkaitan tentang kemiskinan dan pengangguran," pikir Agus.

Selain itu, lanjut Agus, sejarah bangsa tentang PKI tidak bisa disimpulkan sebagai bagian untuk memposisikan pihak salah dan mana benar. Menurut dia, jawaban tersebut tidak perlu proses akademik.

"Sebab hal itu mewarisi polemik itu hanya akan merugikan generasi muda, tidak mengandung pengertian akademik intelektual, tetapi lebih bersifat politis untuk menghancurkan lawan," imbuh dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.