Sukses

Polisi: Ada 3 Pelecehan Seksual yang Dilakukan EFY Tenaga Medis di Bandara Soetta

Polisi memastikan, ada tiga adegan pelecehan seksual yang dilakukan tenaga medis di Bandara Soekarno Hatta, EFY, ke korban LHI pada Minggu, 13 September 2020 di Terminal 3.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi memastikan, ada tiga adegan pelecehan seksual yang dilakukan tenaga medis di Bandara Soekarno Hatta, EFY, ke korban LHI pada Minggu, 13 September 2020 di Terminal 3. Hal itu terungkap pada rekonstruksi hari ini, Senin (28/9/2020).

pelecehan seksual tersebut juga terekam kamera CCTV pada 13 September, di mana tersangka dan korban dengan posisi sangat berdekatan di dekat tempat rapid test.

"Kami cek CCTV, pada saat jam dan tanggal yang sama. Dua orang ini berdekatan, sangat berdekatan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, di Polresta Bandara Soekarno Hatta, Senin (28/9/2020).

Dari sinilah indikasi pelecehan seksual terjadi dan hal tersebut terbukti, dari pengakuan korban dan tersangkanya. Oleh karena itu, tersangka disangkakan dua pasal pencabulan, yakni 294 dan 289 KUHP.

"Dengan ancaman kurungan 9 tahun," kata Yusri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasal Berlapis

Tenaga medis yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada penumpang usai rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dijerat dengan pasal berlapis. Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta, Kompol Alexander Yurikho mengatakan, salah satunya dengan pasal pelecehan.

"Ya betul kami jerat tersangka dengan pasal berlapis, pelecehan, pemerasan dan penipuan," kata Alexander saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2020).

Dia merinci ketiga pasal tersebut yakni, Pasal 289 dan/atau Pasal 294 untuk dugaan pelecehan seksual, 368 KUHP untuk kasus pemerasan, dan/atau Pasal 378 KUHP terkait penipuan.

"Jadi tiga ya, Pasal 289 dan 294 ancaman diatas lima tahun penjara, 368 ancaman sembilan tahun, dan 378 ancaman empat tahun," jelas Alexander.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.