Sukses

Top 3 News: Putra Eks Pimpinan GAM Lolos TNI AD hingga Potensi Gempa Megathrust

Putra mantan pimpinan militan GAM di Aceh Nurdin Ismail alias Din Minimi lolos seleksi TNI AD hingga imbauan BMKG soal potensi gempa besar megathrust di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, putra mantan pimpinan militan Gerakan Aceh Merdeka atau GAM di Aceh Nurdin Ismail alias Din Minimi lulus seleksi menjadi prajurit TNI Angkatan Darat (AD).

Din Minimi pun lantas menggelar acara syukuran di kediamannya di kawasan Lamdom, Banda Aceh, Aceh.

Bahkan, Panglima Kodam (Pangdam) Iskandar Muda Mayjen TNI Hassanudin turut hadir memenuhi undangannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Corona Covid-19.

Sementara itu, pandemi virus Corona Covid-19 masih terjadi di Indonesia. Termasuk juga di Kota Bogor, Jawa Barat.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat rekor baru kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tertinggi selama dua hari berturut-turut.

Jumlah kasus tersebut merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor, mengalahkan rekor tertinggi sebelumnya yaitu Jumat, 25 September 2020 dengan jumlah 56 kasus baru.

Kemudian, potensi gempa besar megathrust di Indonesia juga menjadi sorotan pembaca kanal News Liputan6.com.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tidak panik akan adanya potensi tersebut.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 27 September 2020:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Putra Eks Pimpinan GAM Din Minimi Lulus Seleksi TNI AD

Putra mantan pimpinan militan Gerakan Aceh Merdeka di Aceh Nurdin Ismail alias Din Minimi lulus seleksi menjadi prajurit TNI Angkatan Darat (AD).

"Saya sangat bersyukur, sangat bahagia anak saya yang pertama ini bisa lulus seleksi TNI AD, ini harapan baru bagi saya," kata Din Minimi di Banda Aceh, Sabtu, 26 September 2020.

Atas kelulusan putranya itu, Din Minimi menggelar acara syukuran di kediamannya kawasan Lamdom, Banda Aceh.

Panglima Kodam (Pangdam) Iskandar Muda Mayjen TNI Hassanudin turut hadir memenuhi undangannya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Putra Din Minimi yang lulus seleksi sekolah calon bintara (Secaba) PK TNI AD tahun 2020 tersebut bernama Rizki Maulana.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor Cetak Rekor 2 Hari Berturut-turut

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat rekor baru kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tertinggi selama dua hari berturut-turut.

"Hari ini ada 57 tambahan kasus terkonfirmasi positif," kata Bupati Bogor Ade Yasin selaku Ketua GTPPC Kabupaten Bogor seperti dikutip Antara, Sabtu, 26 September 2020.

Jumlah kasus tersebut merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor, mengalahkan rekor tertinggi sebelumnya yaitu Jumat, 25 September 2020 dengan jumlah 56 kasus baru.

Pasalnya, hingga Jumat malam GTPPC Kabupaten Bogor mencatat ada sebanyak 1.645 kasus Covid-19 di wilayahnya, dengan rincian 50 kasus meninggal dunia, dan 980 pasien yang berhasil sembuh.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

BMKG Minta Masyarakat Tak Panik soal Potensi Gempa Megathrust

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tidak panik terhadap potensi gempa besar megathrust di Indonesia. Terlebih banyak yang salah paham terhadap kajian ilmiah tersebut.

"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah 'kagetan' setiap ada informasi potensi bencana," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan persnya, Minggu, 27 September 2020.

Menurut dia, informasi potensi gempa megathrust yang dibuat para ahli sebenarnya ditujukan untuk upaya mitigasi. Namun, ada sebagian masyarakat salah memahaminya seolah bencana tersebut akan terjadi dalam waktu dekat.

"Ini masalah sains komunikasi yang masih terus saja terjadi, karena hingga saat ini masih ada gap atau jurang pemisah antara kalangan para ahli dengan konsep ilmiahnya dan masyarakat yang memiliki latar belakang dan tingkat pengetahuan yang sangat beragam," jelas Daryono.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.