Sukses

Survei: 37 Persen Ibu-Ibu Percaya Susu Kental Manis Bukan Topping

Hasil penelitian yang dilakukan pada Oktober 2019 tersebut bahwa iklan produk pangan pada media massa khususnya televisi sangat mempengaruhi keputusan orang tua terhadap pemberian asupan gizi untuk anak.

Liputan6.com, Jakarta Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama PP Aisyiyah dan PP Muslimat NU  melanjutkan penelitian mengenai persepsi masyarakat tentang kental manis dan kaitannya dengan gizi buruk.

Terkait: Susu kental manis bermanfaat mendukung gaya hidup aktif dan pemenuhan energi

Penelitian di DKI Jakarta, Bekasi, dan  Bogor dilaksanakan oleh PP Aisyiyah. Sementara untuk Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kupang dan Ambon dilaksanakan oleh PP Muslimat NU. Total, sebanyak 2.060 ibu dengan balita usia di bawah 5 tahun menjadi responden dalam penelitian ini.

 

Baca juga:

 

Sebelumnya, pada 2019, YAICI bersama PP Aisyiyah juga telah melakukan penelitian yang sama di Aceh, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara.

Ketua Harian YAICI Arif Hidayat menyimpulkan, hasil penelitian yang dilakukan pada Oktober 2019 tersebut bahwa iklan produk pangan pada media massa khususnya televisi sangat mempengaruhi keputusan orang tua terhadap pemberian asupan gizi untuk anak.

"Sebanyak 37% responden beranggapan bahwa susu kental manis adalah susu, bukan topping. Dan 73% responden mengetahui informasi susu kental manis sebagai susu dari iklan televisi," ujarnya, Kamis (24/9/2020).

 

Baca juga:

 

Dia menyatakan, televisi menjadi konsumsi harian masyarakat yang berpengaruh terhadap pembentukan persepsi. Iklan sebagai promosi produk yang ditayangkan berulang akhirnya akan mempengaruhi persepsi terhadap produk yang diiklankan. Salah satu contohnya adalah susu kental manis yang selama ini diiklankan sebagai susu, sehingga hari ini masih ada masyarakat yang mengkonsumsi susu kental manis sebagai susu, meskipun BPOM telah melarang.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Survei 2018

Pada 2018, YAICI juga telah melakukan penelitian dengan topik yang sama, dengan bekerjasama dengan Yayasan Peduli Negeri dan Universitas Haluoleo untuk di wilayah Kendari dan dengan Stikes Ibnu Sina di Batam. Hasilnya pun tak jauh berbeda.

 

Baca juga:

  • Susu Kental Manis Frisian Flag Gold Lezatkan Sarapan Harian
  • Fakta Susu Kental Manis yang Sering Jadi Menu Sarapan Sehat
  • 5 Kreasi Susu Kental Manis Frisian Flag untuk Sarapan Pagi

 

Survei yang dilakukan terhadap 400 ibu di Kelurahan Mandonga Kota Kendari dan 300 ibu di Kelurahan Sagulung Kota, Sagulung,  Batam, menunjukan sebanyak 97% ibu di Kendari dan 78% ibu di Batam memiliki persepsi bahwa susu kental manis adalah susu yang bisa dikonsumsi layaknya minuman susu untuk anak,” jelas Arif.

Lebih lanjut, Arif mengatakan survei dilakukan terhadap ibu mengingat ibu memiliki peran dalam asupan pangan anak dan keluarga. Tingkat pengetahuan dan kesadaran ibu sangat menentukan dalam pemilihan jenis pangan anak dan keluarga.

"Pengetahuan ibu, serta paparan informasi terhadap ibu sangat mempengaruhi persepsi ibu tentang asupan gizi keluarga," jelas Arif.

 

Baca juga:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.