Dewan Pers Minta Media Kampanyekan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19

Mohammad Nuh Resmi Menjadi Ketua Dewan Pers Periode 2019-2022 — Ketua Dewan Pers periode 2019-2022, Mohammad Nuh memberi sambutan pada acara Pisah Sambut Anggota Dewan Pers di Jakarta, Rabu (12/6/2019). Mantan Mendikbud, Mohammad Nuh resmi menjadi Ketua Dewan Pers periode 2019-2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh meminta insan media terus mempromosikan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 kepada masyarakat.

Hal ini disampaikannya dalam acara webinar 21 Tahun UU Pers: Prospek dan Tantangan, Rabu (23/9/2020).

VIDEO: Dewan Pers Kecam Kasus Kekerasan Jurnalis oleh Anggota TNI AL di Maluku Utara
Koalisi Masyarakat Sipil Dorong Dewan Pers dan Pemerintah Bentuk Komite Publisher Rights
Tindak Lanjut Perpres Publisher Right, Dewan Pers Gelar Seleksi Anggota Komite

Selain itu, dia merasa khawatir dengan pertumbuhan kasus Covid-19 di Indonesia yang terus mengalami peningkatan.

"Dari situlah kita ingin mengajak kawan-kawan pers untuk terus menggelorakan agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan karena supaya tidak naik terus," ucap Nuh.

Menurut Nuh, jika angka kasus Covid-19 terus menunjukkan tren kenaikan seperti saat ini, maka bisa-bisa rumah sakit akan over kapasitas. Di mana imbasnya angka kematian pasien Covid-19 akan semakin membumbung.

"Kita itu berusaha agar tidak melalui puncak itu terlalu dalam, atau terlalu tinggi. Tapi kalau bisa kita flattening, kita flat-kan. Yang kira-kira puncaknya ini masih bisa di-cover oleh kapasitas sistem kesehatan kita," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mantan Mendikbud, Mohammad Nuh resmi menjadi Ketua Dewan Pers periode 2019-2022. Serah terima jabatan dari Yosep Adi Prasetyo kepada Muhammad Nuh dilakukan di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Mei 2019.

2 dari 2 halaman

Berharap Pelayanan Kesehatan Optimal

Dengan ini juga, Nuh melanjutkan, pelayanan kesehatan akan optimal merawat pasien Covid-19 karena masih dalam kontrol.

Lain halnya jika lonjakkan kasus itu bergerak cepat, maka akan banyak pasien yang tak bisa dilayani oleh fasilitas kesehatan.

"Akibatnya apa? Akibatnya korban akan semakin banyak," jelas Nuh.

COVID-19
Bencana Alam
Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China
Lihat Selengkapnya
COVID-19
dewan pers