Sukses

Dugaan Pelecehan Seksual di Bandara Soetta, Polisi Cek CCTV

Jajaran Polres Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) hari ini, Senin (21/9/2020) akan memeriksa korban yang mengaku mendapatkan pelecehan seksual saat menjalani rapid test di bandara.

Liputan6.com, Jakarta Jajaran Polres Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) hari ini, Senin (21/9/2020) akan memeriksa korban yang mengaku mendapatkan pelecehan seksual saat menjalani rapid test di bandara.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta Kompol Alexander Yurikho menyebut pihaknya bahkan hingga menjemput korban yang tengah bermukim di Bali. Sebab, hingga kini korban belum melapor ke polisi.

"Sampai saat ini, belum ada laporan," ujar Kasat Reskrim Polresta Bandara Soeta, Kompol Alexander Yurico, Senin (21/9/2020).

Namun, segala upaya dalam menindak tegas terduga pelaku akan dilakukan polisi. Seperti bakal berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II untuk memeriksa rekaman kamera pengintai atau CCTV.

"Kegiatan dan upaya yang mengarah pada membuat terang perkara, akan penyelidik lakukan. Pasti, Penyelidik Sat Reskrim akan bekerjasama dengan Operator CCTV di Bandara Soetta," tutur Alexander.

Seperti diketahui dugaan pelecehan seksual yang dilakukan saat rapid test di Terminal 3, Bandara International Soekarno Hatta (Soetta), viral di media sosial Twitter.

Akun @listongs menceritakan kronologis dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang pria yang dia panggil dokter pada Jumat (18/9/2020) pagi atau sekitar pukul 04.00 pagi. Pria tersebut yang melakukan rapid test kepada dirinya, saat rapid awal, sempat diklaim bila hasil perempuan muda yang akan terbang ke Nias pukul 06.00 pagi itu reaktif.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerasan dan Pelecehan

Lalu diceritakan lagi bila hasil tersebut bisa diubah ke non-reaktif asalkan ada sejumlah uang yang dibayarkan. Akun tersebut pun memberikan bukti transfer sebesar Rp 1.4 juta kepada seorang pria yang dia panggil dokter tersebut, untuk membayar rapid test dengan hasil yang nonreaktif.

Lalu, @listongs juga menceritakan bila dirinya mendapatkan pelecehan seksual arah departure area Terminal 3. Pelecehan tersebut diceritakannya membuatnya syok dan menangis histeris. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.