Sukses

Saefullah, Sekda yang Bertahan pada 4 Era Gubernur DKI

Di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Saefullah bukanlah orang baru. Ia pernah menduduki posisi strategis di Pemprov DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari Pemerintah Provinsi DKI. Pada hari ini, Rabu (16/9/2020), Sekda DKI Saefullah meninggal dunia di RSPAD, Jakarta, sekitar pukul 12.00 WIB.

"Innalillahi wa inna ilaihi roojiun... Saudara kita, sahabat baik kita, pribadi shaleh yang amat baik itu yang selama ini bekerja bersama kita .. telah dipanggil pulang ke rahmatullah ... Bapak Saefullah wafat pukul 12.55 di RSPAD-GS ...," Ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Rabu (16/9/2020).

Di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Saefullah bukanlah orang baru. Ia pernah menduduki posisi strategis di Pemprov DKI. Sampai akhirnya ia menjabat sebagai sekretaris daerah dari era Gubernur Jokowi sampai Anies Baswedan.

Saefullah, kelahiran, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, tahun 1964 ini salah satu putra asli Jakarta yang berhasil menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat dari tahun 2008 hingga 2014.

Sebelum menjadi Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah bercerita awal karirnya menjadi seorang PNS di Pemprov DKI Jakarta. Ia mengawali karir sebagai pegawai biasa dengan golongan 2A dan mendaftar dengan ijazah SMA tahun 1984 dan langsung menjadi guru.

Kemudian ia menyelesaikan pendidikan SI tahun 1988 di IKIP Muhammadiyah Jakarta. Melanjutkan S2 di Universitas Negeri Jakarta lulus tahun 2000, kemudian menyelesaikan S3 tahun 2009 di Universitas Padjajaran Bandung.

Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah pernah menjadi Kepala Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Barat tahun 2003-2004. Kemudian dia menjadi Kepala Subdinas SLTP DKI Jakarta 2004-2008.

Selanjutnya pada tahun 2008 menjabat sebagai Wakil Kepala Dinas Pendidikan Dasar, DKI Jakarta. Kemudian menjadi Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda tahun 2009-2010. Menjadi Wali Kota Jakarta Pusat tahun 2008-2014.

Selanjutnya, Saefullah dilantik menjadi Sekretaris Daerah DKI Jakarta pada tahun 2014. Saefullah dilantik Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjadi Pelaksana Tugas (Plt) gubernur menggantikan sementara Gubernur DKI Jokowi yang kala itu cuti karena maju dalam Pilpres 2014.

Saefullah kala itu mengaku tidak pernah bermimpi untuk menjadi PNS nomor satu di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut.

"Saya dari dulu tidak pernah mimpi menjadi Sekda, biasa saja," ujar dia di Balai Kota, Jakarta, Jumat (11/7/2014) lalu.

Masa kerja Saefullah sebagai Sekda DKI terus berlanjut. Ia kembali menjadi Sekda era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berlanjut di era Gubernur Djarot Saiful Hidayat.

Kemudian, saat Gubernur DKI Anies Baswedan, masa jabatan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah telah resmi diperpanjang. Anies menilai bahwa kinerja Saefullah memuaskan, sehingga masa jabatan akhirnya diperpanjang.

"Sejauh ini beliau juga menjalankan tugasnya dengan baik. Insya Allah roda pelayanan untuk masyarakat, kegiatan kolaborasi dengan masyarakat bisa berjalan terus dengan baik," kata Anies di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diusulkan Jadi Wagub

Bahkan begitu cemerlangnya, sosok Saefullah sempat diusulkan oleh Partai Gerindra sebagai calon wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno ke DPP PKS. Usulan ini diakui oleh Ketua DPD Partai Gerindra DKI, M. Taufik.

Taufik menyebut pihaknya memiliki alasan tersendiri memasukkan nama Saefullah dalam kandidat cawagub. Latar belakang Saefullah selama menjabat sebagai pejabat Pemprov DKI Jakarta menjadi alasan utamanya.

"Sekda mumpunilah jadi wagub," ucap Taufik.

Kini sosok itu telah tiada. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada hari ini, Rabu (16/9/2020), setelah dinyatakan positif covid-19.

'Semoga amal perbuatannya diterima di sisi Allah. Beliau orang sangat baik,” kata Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Maraudi saat dikonfirmasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.