Sukses

Polisi: Tersangka Tak Ikut Dengar Tausiah Syekh Ali Jaber

Pelaku datang usai mendengar omongan warga Syekh Ali Jaber mengisi acara di Masjid Falahudin.

Liputan6.com, Jakarta - Penceramah, Syekh Ali Jaber mengalami luka di bagian lengan akibat ditusuk oleh seorang pemuda saat mengisi acara di Masjid Falahudin, Jalan Tamin, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Barat, Bandar Lampung, pada Minggu (13/9/2020).

Polisi menyebut, tersangka Alpin Andrian (24) bukan bagian dari peserta tausiah.

"Dia bukan peserta. Kalau dilihat dari foto yang beredar, pelaku ini menggunkan kaos biru. Sementara kalau dia peserta bajunya, harusnya baju muslim," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Rezky Maulana saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/9/2020).

Dia mengatakan, pelaku datang usai mendengar omongan warga Syekh Ali Jaber mengisi acara di Masjid Falahudin. Saat itu, pelaku membawa pisau dapur.

Pelaku langsung berlari ke arah panggung begitu melihat Syekh Ali Jaber.

“Jadi secara spontan pada saat itu pelaku dari rumah jalan kaki langsung ke tempat itu. Tapi ini masih kami dalami. Sementara pengakuannya seperti itu,” tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Kejiwaan

Rezky mengatakan polisi belum menyimpulkan penusuk Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber, alami gangguan jiwa.

Menurut dia, kepolisian masih menunggu hasil assessment dari pelaku penusukan Syekh Ali Jaber. Karena, tadi malam sudah diwawancarai oleh psikiater dan diobservasi oleh pihak dokter.

Dari hasil wawancara tersebut, pelaku masih bisa menyampaikan secara gamblang. Meskipun sampai hari ini belum bisa disimpulkan apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak.

"Kami tadi malam sudah berupaya secara observasi dan wawancara kita hadirkan psikiater dari rumah sakit jiwa. Dokter belum bisa menyimpulkan karena sifatnya observasi dan wawancara. Jadi bahasanya ada tanya dan jawab dan dia (tersangka) masih bisa menyampaikan secara gamblang," kata Rezky saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/9/2020).

Menurut dia, pelaku penusukan Syekh Ali Jaber disebut gangguan jiwa hanya bersumber dari orangtua dan kerabatnya.

"Kalau gangguan jiwa sebenarnya pernyataan dari bapaknya dan kerabatnya," ungkap Rezky.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.