Sukses

Doni Monardo: OTG Covid-19 Bisa Jadi Silent Killer bagi Keluarga

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal tersebut demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga.

Doni mengatakan, sebagian besar masyarakat yang terinfeksi virus Corona tak merasakan gejala. Orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 ini yang menurut Doni lebih berbahaya jika menularkan kepada mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Mereka yang tanpa gejala, kalau mereka pulang ke rumah, mereka bisa menjadi silent killer atau pembunuh potensial. Saya berani mengatakan ini karena data dan fakta sudah sangat banyak. Kenapa terjadi seperti itu? Karena menulari keluarga yang rentan, lansia dan penderita komorbid, ada hipertensi, diabetes, ginjal, jantung, kanker dan penyakit paru," ujar Doni dalam webinar, Minggu (13/9/2020).

Doni menyebut, kebanyakan para OTG ini adalah anak muda yang mobilitasnya tinggi. Maka dari itu, dia menyarankan, selama pandemi Covid-19 belum berakhir, lebih baik mengurangi aktivitas di luar rumah.

Namun, jika memang tak bisa berdiam diri di rumah, Doni menyarankan kepada anak muda dengan mobilitas tinggi agar tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat berada di rumah.

"Oleh karenanya, anak-anak muda yang sering keluar rumah, anda harus membatasi diri untuk ketemu dengan anggota keluarga yang lain di rumah. Jadi, selama di rumah kalau ada anggota keluarga yang sering ke luar rumah, tetap jaga jarak dan menggunakan masker," kata Doni.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada

Doni menyebut, kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 harus tetap ada pada setiap individu. Doni menyarankan, setiap individu harus waspada dengan siapa pun selama 24 jam.

"Jadi, tingkat kewaspadaan tidak boleh kendor, lengah, yang dibutuhkan sekarang adalah daya tahan, stamina. Jangan kita merasa sudah disiplin hari ini, lantas besok tidak disiplin karena merasa cukup, tidak bisa," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.