Sukses

Kementan Gelar Bimtek Tematik untuk Petani dan Penangkar di Kabupaten Banggai

Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam melakukan pemberdayaan ke petani di wilayah irigasi.

Liputan6.com, Banggai - Bertempat di Desa Sumber Agung, pada 7-8 September 2020 dilaksanakan kegiatan Bimtek Tematik Dukungan BBI/BPTP dalam meningkatkan output. Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang petani yang berasal dari Desa Sumber Agung dan Kabua-Kabua yang merupakan desa di Wilayah DI Hek. Ada juga 4 orang Penangkar benih di wilayah Kecamatan Nuhon.

Daerah Irigasi (DI) Hek yang terletak di Wilayah BPP Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah merupakan salah satu DI yang menjadi kewenangan Kabupaten Banggai. DI Hek mendapatkan intervensi kegiatan dari PPIU Dinas Tanaman Tangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah melalui Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) tahun 2020.

Kegiatan Bimtek Tematik sendiri dibuka Ketut Rembun, Kepala UPT Balai Perbenihan Sertifikasi Dan Mutu pada Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah. Menurut Ketut, kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam melakukan pemberdayaan ke petani di wilayah irigasi.

"Program IPDMIP di desain agar petani dapat berkembang dan mandiri termasuk dalam hal perbenihan, sehingga ke depan petani bisa mendapatkan benih yang berkualitas dan sesuai dengan yang diinginkan," katanya.

Dia melanjutkan, kalau dalam bidang perbenihan hendaknya petani penangkar bisa melakukan teknis agronomis yang bagus sehingga benih benar-benar terjaga mutunya baik dalam hal genetis maupun fisiologisnya.

Sedangkan narasumber Syafrudin dari BPTP Sulawesi Tengah, menyampaikan bahwa saat ini petani masih ada ketergantungan d

ggaiengan penggunaan pupuk anorganik. Walaupun sebenarnya pupuk adalah nutrisi tambahan bagi tanaman padi.

"Kita berharap petani bisa memulai memanfaatkan sekam untuk proses perbaikan kesuburan tanah sehingga bisa meningkatkan produksi hasil panen," katanya.

Pemberian materi dilakukan juga dengan melakukan praktek langsung di lahan petani. Dalam kunjungan tersebut pemateri memberikan rekomendasi benih yang kemungkinan akan memaksimalkan hasil sesuai kondisi lahan yaitu lahan berlumpur dalam dapat menggunakan benih Impari 30 dan 40. Sedangkan untuk kondisi lahan rawa petani dapat menggunakan benih Impara 5, 7 dan 9.

Peserta Bimtek sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini karena ada keterbaruan pengetahuan terutama materi tentang perlakuan terhadap lahan gambut untuk meminimalisir keracunan pada tanaman padi.

Salah seorang peserta Heri Manggagan menyampaikan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan ini dan berharap agar kegiatan serupa bisa dilaksanakan secara intens karena sangat berguna bagi petani.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPP Kecamatan Nuhon Bangun Robi SP menyampaikan bahwa pada tahun 2021 kegiatan IPDMIP akan menyelenggarakan Sekolah Lapang bagi petani di wilayah DI Hek sebanyak 5 kelompok. Lebih lanjut dia juga menyampaikan bahwa rencana kegiatan ini telah tertuang dalam AWPB tahun 2021 pada DPIU Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penekanan Pentingnya SDM

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, pembangunan pertanian harus diawali dari pembangunan SDM.

"Karena percuma saja kita memiliki peralatan canggih, peralatan hebat, dan peralatan modern jika tidak ada SDM yang bisa menggunakannya. Jadi untuk melakukan pembanguan pertanian harus diawali dari pembangunan SDM dan itu bisa dilakukan dengan berbagai pelatihan dan bimtek," katanya.

Sedangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, peningkatan kualitas SDM adalah hal penting yang harus dilakukan.

"Kita ingin semua sumberdaya yang dimiliki pertanian bisa dimaksimalkan, termasuk sumberdaya manusia. Oleh karena itu, kta berharap bimtek yang digelar bisa diikuti dengan maksimal. Sehingga bisa diimplementasikan di lapangan," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.