Sukses

JK: Kepedulian Harus Dikedepankan di Masa Pandemi, Termasuk Donor Darah

Mantan Wapres ini juga mengaku bangga melihat data peserta donor darah yang banyak dari kalangan pemula atau baru pertama kali mendonorkan darahnya.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian donor darah saat pandemi Covid-19, karena saat ini jumlah pendonor berkurang drastis hingga 50 persen.

"Di masa pandemi seperti ini, kepedulian kita harus dikedepankan. Termasuk kesadaran akan donor darah. Di Jakarta saja kita butuh 1.000 kantong darah per hari," kata JK seperti dilansir Antara, Minggu (6/9/2020).

JK pun mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI) yang berhasil mengumpulkan 465 kantong darah dari 527 pendaftar.

"Sebuah langkah positif menolong sesama di masa pandemi Covid-19," ujar JK.

Selain itu, mantan Wapres ini  juga mengaku bangga melihat data peserta donor darah yang banyak dari kalangan pemula atau baru pertama kali mendonorkan darahnya.

"Aksi donor darah membantu PMI. Bisa tetap menjadi kontribusi yang mampu menggerakkan hati masyarakat untuk menyumbangkan darahnya demi menyelamatkan sesama," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penurunan Donor hingga 50 Persen

Senada dengan itu, Ketua Unit Donor Darah PMI Linda Lukitari Waseso mengatakan minimnya masyarakat yang mendonorkan darah di masa pandemi Covid-19 mengkhawatirkan ketersediaan darah di PMI. Padahal, kegiatan transfusi darah menjadi penting bagi masyarakat yang berada pada kondisi kritis.

Setelah diumumkannya kasus Covid-19 ditemukan di Tanah Air, kemudian diberlakukannya berbagai upaya untuk pencegahan penyebaran virus mulai dari kerja dari rumah, pengaturan jarak fisik dan lainnya, kegiatan donor darah di hampir sebagian besar Unit Donor Darah PMI mengalami penurunan rata-rata 30 hingga 50 persen.

Selain itu, jumlah stok darah yang tersedia juga tidak seimbang dengan penyakit demam berdarah yang tengah merebak dan pasien rutin transfusi darah seperti Thalasemia serta kebutuhan lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.